Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Anak Yatim Piatu di Banjarbaru Dianiaya Pengelola Panti, Polisi Terus Dalami Kasusnya

Kompas.com - 16/01/2023, 18:54 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polres Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) masih terus melakukan pengembangan terkait kasus penganiayaan 6 anak yatim piatu di Banjarbaru, Kalsel.

Kasat Reskrim Polres Banjarbaru, Iptu Zuhri mengatakan, hingga saat ini pihaknya baru menetapkan seorang tersangka, yakni salah satu pengelola panti berinisial SJ.

"Kami masih melakukan pengembangan dan pemeriksaan. Yang diperiksa saksi-saksi yang ada di panti itu," ujar Iptu Zuhri saat di konfirmasi, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Aniaya 6 Anak Yatim Piatu, Pengelola Panti di Banjarbaru Ditangkap

Zuhri juga mengatakan jika total anak yatim piatu yang dianiaya oleh pengelola panti berjumlah 6 orang.

Seluruhnya kini dipindahkan dan ditangani oleh Dinas Sosial Kota Banjarbaru.

"Sementara mereka dirawat di Dinas Sosial. Totalnya ada 6 orang," pungkasnya.

Baca juga: Mangayubagyo Pernikahan Kaesang-Erina, Warga Sleman Berbagi Makanan untuk Anak Yatim

Sebelumnya diberitakan, 6 orang anak yatim piatu di Kelurahan Mentaos, Banjarbaru, Kalsel, mengalami tindak penganiayaan yang dilakukan oleh pengelola panti.

Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan, polisi menetapkan seorang tersangka berinisial SJ yang merupakan salah satu pengelola panti.

Polisi juga mengungkapkan motif SJ melakukan penganiyaan terhadap anak yatim piatu tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, SJ melakukan pembinaan secara berlebihan sehingga menjurus kepada penganiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com