Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusakan Rumah Penculik dan Pembunuh Bocah di Makassar dan Duka Ayah Korban

Kompas.com - 11/01/2023, 16:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Rumah dua terduga pelaku penculikan dan pembunuhan remaja berinisial AD (17) dan MF (14) di Makassar, Sulawesi Selatan, dirusak massa, Selasa (10/1/2023).

Ratusan orang tersebut geram atas tindakan keji terduga pelaku. Massa awalnya mendatangi rumah tersangka AD di Jl Batua Raya.

Rumah berlantai dua itu pun segera menjadi sasaran kemarahan warga. Saat itu orangtua AD dikabarkan telah mengungsi karena takut digerebek warga.

Baca juga: Motif 2 Remaja di Makassar Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun hingga Diamuk Massa

Tampak seluruh dinding rumah kayu berlantai 2 milik orang tua AD dibongkar.

Setelah itu massa menuju ke rumah MF di Jl Borong Raya. Seperti sebelumnya, orangtua MF sudah mengungsi.

Baca juga: Kasus Penculikan Bocah 8 Tahun di Semarang, Orangtua Beberkan Kronologinya

Duka keluarga korban

Dilansir dari KompasTV, ayah MS bernama Karmin meminta pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.

Diirnya menganggap tindakan para pelaku adalah penyiksaan yang keji.

"Harapan kami mendapat hukuman setimpal, nyawa dibalas nyawa. Karena dia menculik anak saya dan membunuh. Sadis ini," ujar Karmin saat ditemui jurnalis KOMPAS TV Arief Tirtana di Biddokes Forensik Polda Sulsel, Selasa (10/1/2023).

Karmin menjelaskan, anak keduanya itu suka tidak pernah mambantah orang tua. Sehari-hari MS berperilaku baik dan pekerja keras.

 

MS juga suka membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang parkir sehabis pulang sekolah. Namun pelaku merenggut nyawa MS dengan tragis.

Rumah MF yang berada di lahan milik Kodam XIV Hasanuddin akhirnyaa dirusak.

 Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Polsekta Panakukang Kompol Abdul Azis mengungkapkan, kedua pelaku mengaku menculik dan membunuh korban.

Baca juga: Sosok Anak Korban Penculikan dan Pembunuhan di Makassar, Dikenal Sopan dan Rajin, Jadi Juru Parkir untuk Jajan

Dugaan motif sementara adalah jual beli organ tubuh manusia yang menawarkan harga mahal.

"Dari hasil interogasi terhadap kedua pelaku yang masih pelajar itu mengakui bahwa mereka tergiur oleh harga penjualan organ tubuh manusia. Mereka melihat di Google searching," ungkapnya.

Dari hasil penyelidikan, Azis menjelaskan, pelaku AD diduga menjadi dalang pembunuhan keji itu.

Saat itu AD mengendarai sepeda motor ke salah satu mini market yang berada di Jalan Batua Raya, Kota Makassar, untuk menculik korban MF.

Saat itu AD mengajak korban untuk membantunya membersihkan rumah miliknya dengan imbalan uang Rp 50.000. MF pun bersedia ikut ke rumah AD.

Setelah tiba di rumah AD, MF diminta menunggu sambil menonton di laptop. Saat itulah, pelaku membunuh MFS dengan mencekik dari belakang dan membenturkan kepala korban ke tembok sebanyak 5 kali hingga meninggal.

(Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipt | Editor : Dita Angga Rusiana)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Regional
Sejarah Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang

Regional
Sudah Berkeluarga, Oknum Guru di Bengkulu Tega Cabuli Siswinya Sendiri

Sudah Berkeluarga, Oknum Guru di Bengkulu Tega Cabuli Siswinya Sendiri

Regional
Lewat Inovasi Penanganan Stunting, Pemkot Semarang Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari PBB

Lewat Inovasi Penanganan Stunting, Pemkot Semarang Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari PBB

Kilas Daerah
6 Venue Event Populer di Kota Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

6 Venue Event Populer di Kota Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com