Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Dipadamkan akibat Banjir, Ratusan Pekerja di Kawasan Industri Tanjung Emas Semarang Dipulangkan

Kompas.com - 29/12/2022, 12:43 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tingginya gelombang laut dan derasnya hujan yang mengguyur Kota Semarang membuat kawasan industri di Kompleks Tanjung Emas Terendam banjir, pada Selasa (29/12/2022).

Salah satunya di jalan menuju PT Lamicitra Nusantara di komplek Tanjung Emas. Sepanjang 300 meter, kawasan tersebut terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. 

Bahkan Listrik di seluruh kawasan itu pun dipadamkan. Hal ini pun berdampak pada operasional sejumlah pabrik. 

Baca juga: 40 Rumah Warga di Pesisir Semarang Rusak Diterjang Gelombang Laut, Ada yang Temboknya Jebol

PT Glory Industrial yang tidak memiliki genset terpaksa memulangkan ratusan pegawainya sekitar pukul 09.00 WIB.

“Gedung sebelah yang punya genset tetap lanjut kerja. Jadi yang mati listrik yang dipulangkan. Ya 500 pegawai ada lah,” kata Lilis, salah satu pegawai PT Glory Industrial yang ditemui Kompas.com usai menyebrangi banjir.

Ia bersama belasan rekannya merasa dirugikan dengan kondisi ini. Pasalnya ia telah menghabiskan ongkos bensin dan meluangkan waktu dari rumahnya untuk mencari nafkah.

Apalagi kondisi ini bukan pertama kalinya terjadi kawasan industri di Tanjung Emas Semarang. Beberapa waktu lalu, ratusan pekerja juga dipulangkan setelah terdampak banjir dan mati listrik.

No work no pay. Kita enggak kerja, enggak bayaran, ya rugi sekali. Padahal berangkatnya butuh bensin, makan, tenaga, waktu, sampai sini suruh pulang. Mau gimana lagi,” beber warga Kedungmundu, Semarang itu.

Lantaran banjir di sekitar kawasan industri itu, ratusan pekerja juga harus memarkirkan kendaraannya di luar PT Lamicitra Nusantara, bahkan di luar Tanjung Emas.

Tak hanya kawasan industri, terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas juga sempat direndam banjir sekitar 0,5 meter saat gelombang tinggi air laut menembus tanggul di sana.

“Sekarang udah surut, tapi paling dalam sekitar pukul 03.00 WIB sampai ruang tunggu penumpang, tapi kegiatan berjalan masih aktif,” ungkap Muchlisin, petugas keamanan Terminal Petikemas Semarang (TPKS).

Ia membenarkan titik paling parah merupakan PT Lamicitra Nusantara yang menyebabkan kendaraan tak bisa memasuki Kawasan industri itu.

“Pompa ada, aktif semua. Tapi memang gelombang tinggi, airnya meluber dari tanggul pembatas,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com