Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan Dosen Tawaran Kerja, 7 Pemuda di Palembang Merugi Ratusan Juta

Kompas.com - 21/12/2022, 20:55 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com -  Sebanyak tujuh pemuda di Palembang, Sumatera Selatan, mengalami kerugian ratusan juta. Mereka menjadi korban penipuan oknum dosen perguruan tinggi swasta inisial RK (45).

Akibat kejadian tersebut, para korban akhirnya melaporkan RK ke Polrestabes Palembang untuk diproses hukum.

Aprinaldi (28) salah satu korban mengatakan, terlapor RK menjanjikan pekerjaan kepadanya sejak empat bulan lalu. Pemuda ini dijanjikan akan ditempatkan sebagai pegawai honorer di lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Baca juga: Tangisan Iringi Pemakaman Aiptu Ruslan, Polisi yang Tewas Ditikam Bawahannya di SPN Polda Riau

Lalu, RK meminta uang imbalan Rp 4,5 juta sebagai uang pelicin untuk diterima kerja di Pemprov Sumsel.

“Saya percaya karena RK ini adalah tetangga kami, lagian dia juga dosen. Sehingga tidak ada curiga sedikit pun, setelah uang disetor sudah empat bulan pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada panggilan,” kata Aprinaldi saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Rabu (21/12/2022).

Korban sempat berupaya beberapa kali mencari kepastian dengan menemui terlapor di rumahnya. Namun, RK selalu berkelit hingga membuat para korban menjadi geram.

“Kami total ada orang tujuh, semuanya saudara diminta uang dari Rp 4,5 juta sampai Rp 49 (juta) tergantung posisi mau kerja di mana. Tapi sampai sekarang kami tidak dapat kepastian dari RK, uang juga tidak dikembalikan,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Pilu Anak Keterbelakangan Mental di Palembang Diperkosa dan Dijual Ayah Kandung

Hal yang sama dirasakan Ferdi Saputra (23). Ia mengaku membayar uang sebanyak Rp 49 Juta kepada pelaku untuk menjadi tenaga honorer di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan.

Setelah uang diberikan, janji pekerjaan itu tak kunjung didapatkan sampai saat ini.

“Kalau total kerugian dari kami tujuh orang sampai ratusan juta, karena uang yang diminta beda-beda. Kalau saya diminta Rp 49 juta dan sudah diberikan,” ujarnya.

Ferdi berharap agar pelaku dapat segera diproses hukum atas perbuatannya tersebut. Mereka juga meminta agar uang yang telah diberikan dikembalikan lagi.

“Harapannya pelaku segera ditangkap dan uang kami kembali,” harapnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Haris Dinzah membenarkan laporan tersebut. Saat ini mereka masih melakukan  pengembangan terhadap  kasus itu.

"Sudah kami terima, selanjutnya akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," singkat Kasat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com