KOMPAS.com - Dua kabar dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyita banyak perhatian pembaca Kompas.com, pada Minggu (18/12/2022).
Pertama, soal Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Makassar, Iqbal Asnan, yang dikabarkan meninggal dunia, pada Minggu (18/12/2022) subuh.
Iqbal merupakan salah satu terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana terhadap pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Najamuddin Sewang, yang tewas tertembak beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, tentang kronologi tewasnya peserta lomba tarik tambang yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Lomba yang melibatkan 5.000 orang peserta itu digagas untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Panitia menekankan, tak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. Kronologi bermula ketika sekelompok ibu-ibu, termasuk korban, berswafoto atau selfie sambil memegang tali tambang.
Informasi seputar insiden ini pun mendapat atensi yang tinggi dari masyarakat. Terbukti, tiga dari lima artikel Populer Nusantara selama Minggu (18/12/2022) membahas soal peristiwa tersebut.
Berikut ini 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:
Mantan Kasatpol PP Makassar, Iqbal Asnan, dengan menggunakan kursi roda dan mengenakan sarung menghadiri sidang di Pengadilan Negeri (PN) Makassar dengan agenda dakwaan, pada Rabu (31/8/2022).
Dia bersama tiga terdakwa lainnya terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan secara berencana terhadap pegawai Dishub, Najamuddin Sewang, yang tewas tertembak beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, Minggu (18/12/2022) subuh, Iqbal dikabarkan meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.
“Meninggal di RS Bhayangkara, karena sakit. Saya tidak tahu persis sejak kapan (Iqbal) masuk rumah sakit," kata Kepala Bagian Protokol Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Muh Zuhur Dg Ranca.
Baca selengkapnya: Mantan Kasatpol PP Makassar yang Jadi Otak Pembunuhan Pegawai Dishub Meninggal Dunia
Lomba tarik tambang yang diselenggarakan oleh IKA Unhas Makassar yang untuk memecahkan rekor MURI berubah menjadi petaka.