DENPASAR, KOMPAS.COM - Sebanyak empat desainer asal Bali tampil dalam dalam acara fesyen bertajuk Magnifique de Wastra Bali atau The Magnificent of Wastra Bali di Le Salon Des Mirois, Paris, Perancis Sabtu (10/12/2022) lalu.
Para desainer itu adalah Komang Lusi Damayanti, Kadek Dode Moneko, Ida Ayu Karang dan Made Adi Mariana. Masing-masing desainer memamerkan 10 busana bertahan endek Bali.
Acara ini turut dihadiri oleh Rumah mode Christian Dior.
Baca juga: Pemprov Bali Usul Delegasi Kenakan Pakaian Berbahan Endek Saat KTT G20
Perwakilan manajemen Christian Dior, Lorenzo Brazio disebut mengagumi desain dan pola kain endek.
Hal ini karena busana dibuat dengan cara tenun tradisional atau dikenal dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Proses pembuatan 100 persen menggunakan tangan para desainer.
Pagelaran busana diiringi tiupan seruling dari Seniman Bali Gus Teja sehingga suasana menjadi lebih syahdu.
"Saya sangat tertarik dengan jenis kain dan bahan yang digunakan dalam rancangan desain yang ditampilkan para desainer dari Bali ini," kata Lorenzo melalui rilis yang dibagikan Pemerintah Provinsi Bali, Kamis (15/12/2022).
Baca juga: Kala Xi Jinping Pakai Endek Bali di Jamuan Makan Malam KTT G20 Bali
Sementara itu, Ketua Dekranasda Bali Putri Koster mengatakan, pelaksanaan peragaan busana ini berawal dari enam motif endek yang digunakan Christian Dior untuk desain busana tahun 2021 lalu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memanfaatkan momen ini mempromosikan endek Bali di pusat kota mode Paris. Pemprov Bali berhasil melakukan kontrak kerja sama di bidang fesyen.
"Busana tidak sekadar fesyen tapi juga menunjukkan jati diri bangsa. Model boleh mengikuti trend dunia tapi tetap tidak kehilangan jati dirinya," kata istri Gubernur Bali I Wayan Koster ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.