Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes di Zona Merah Semeru yang Menolak Dievakuasi Masih Bertahan

Kompas.com - 14/12/2022, 22:15 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pondok pesantren di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang menolak dievakuasi saat erupsi Gunung Semeru Minggu (4/12/2022) hingga saat ini masih tetap bertahan.

Pemerintah sampai hari tidak bisa membujuk sang pemilik sekaligus pengasuh pondok untuk dievakuasi dan di relokasi ke tempat yang lebih aman.

Pasalnya, tempat berdirinya pondok tersebut berada di zona merah.

Camat Pronojiwo Hindam Adri mengatakan, kondisi Gunung Semeru yang sudah melandai diiringi penurunan status menjadi Siaga membuat pengelola pondok pesantren itu sampai saat ini masih tetap bertahan.

Baca juga: Pengelola Padepokan Menolak Dievakuasi Saat Erupsi Semeru, Bupati Lumajang: Harus Evakuasi

"Karena kondisi sudah menurun, dan warga-warga sudah banyak yang kembali jadi sementara ya tetap disitu," kata Hindam melalui sambungan telepon, Selasa (13/12/2022).

Menurut Hindam, ada lima RT mulai RT 8 hingga 12 masuk dalam kawasan dengan status zona merah di Desa Supiturang.

"Zona merah itu di Desa Supiturang ada di RT 8-12, pondok pesantren masuk di zona merah," tambahnya.

Meski kondisi Gunung Semeru sudah melandai, pihaknya akan tetap berupaya agar pondok pesantren dan semua warga yang ada di kawasan zona merah untuk segera dievakuasi.

Sebab, meski statusnya sudah turun, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih fluktuatif dan berpotensi terjadi erupsi dan bahaya sekunder, berupa banjir lahar yang bisa terjadi kapan saja.

"Yang jelas pemerintah sudah sampaikan bahwa semua yang ada di zona merah akan direlokasi, nanti akan kita lakukan koordinasi dan komunikasi secara persuasif," pungkas Hindam.

Sebelumnya diberitakan, Sebuah video menampakkan salah seorang pria menggunakan peci putih menolak dievakuasi saat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur viral di media sosial.

Tidak hanya menolak ajakan petugas untuk mengevakuasinya, pria tersebut juga membentak petugas dengan alasan tidak pernah mengungsi jika Gunung Semeru erupsi.

Pria tersebut juga menahan petugas untuk mengevakuasi semua santri yang ada di pondoknya. Bahkan, ia berani menjamin keselamatan 15 santri yang bertahan.

Baca juga: Seorang Pria Menolak Dievakuasi dari Zona Merah Semeru, Bentak Petugas hingga Videonya Viral

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengkonfirmasi perihal video viral tersebut. Menurutnya, lokasi diambilnya video itu di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Thoriq mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan upaya evakuasi dan relokasi untuk mencegah adanya korban jiwa.

"Jadi itu yang sedang kami tangani dan akan dilakukan evakuasi dan relokasi, apalagi yang ada di zona merah, tetap harus evakuasi," tegas Thoriq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com