Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembang Gambuh: Watak, Aturan, dan Contoh

Kompas.com - 13/12/2022, 16:51 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tembang Gambuh adalah salah satu judul dari tembang macapat. Dimana, Tembang macapat adalah sastra Jawa yang berbentuk puisi atau tembang.

Tembang gambuh merupakan tembang yang menggambarkan keadaan manusia yang membangun rumah tangga menuju keluarga yang saling melengkapi dan harmonis.

Gambuh berasal dari istilah bahasa Jawa, yaitu tambuh, embuh, jumbuh yang bermakna tepat, cocok, atau sesuai.

Sepertihal tempat macapat lainnya, tembang gambuh memiliki watak dan aturan atau paugeran.

Berikut ini adalah watak, aturan atau paugeran, dan contoh tembang Gambuh.

Tembang Gambuh

Watak Tembang Gambuh

Watak tembang macapat digunakan sebagai acuan untuk membuat lirik lagu meskipun seringkali tidak berlaku secara mutlak.

Tembang gambuh mempunyai watak kekeluargaan, kerukunan, dan kebersamaan makhluk sosial.

Baca juga: 11 Jenis Tembang Macapat 

Watak tersebut dapat membangun rasa persaudaraan dan kekerabatan satu dengan yang lainnya. Sedangkan, karakternya jelas, yaitu tidak ragu-ragu dan wajar.

Aturan atau Paugeran Tembang Gambuh

Setiap tembang macapat mempunyai aturan atau paugeran yang berbeda, tak terkecuali dengan tembang gambuh.

Paugeran berfungsi menjadi ciri-ciri pada setiap tembang macapat.

Paugeran ini mengacu pada jumlah baris (guru gatra), jumlah suku kata (guru wilangan), dan vokal (guru lagu).

1. Guru Gatra

Guru gatra tembang Gambuh dalah lima baris. Artinya, ada lima baris dalam setiap satu bait tembang ini.

2. Guru Wilangan

Guru wilangan berupa jumlah suku kata dalam setiap baris. Guru wilangan tembang Gambuh adalah 7, 10, 12, 8, 8.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com