Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maksimalkan Angkutan Umum, Kemenhub Tambah 5 Koridor LRT Palembang

Kompas.com - 10/12/2022, 13:51 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah lima koridor layanan feeder Light Rail Transit (LRT) Palembang untuk memaksimalkan penggunaan angkutan umum.

Sebelumnya, ada dua koridor yang dibuka Kemenhub agar layanan penggunaan LRT dapat terintegrasi dengan angkutan umum lainnya.

Semenjak feeder angkutan itu diberlakukan pada Juli 2022, okupansi penggunaan LRT meningkat empat kali lipat dalam sehari.

Baca juga: Cukup Bayar Rp 40.000, Bisa Bebas Naik LRT Palembang Selama 1 Bulan

Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Soeharto mengatakan, dengan penambahan lima koridor baru, total koridor feeder LRT Palembang kini berjumlah tujuh koridor.

Dalam penggunaannya, satu tiket feeder LRT ini akan terintegrasi dengan dua angkutan lain yakni Bus Rapid Transit (BRT) dan LRT.

“Nantinya masyarakat cukup hanya membayar satu tiket dengan e-money dan bisa menggunakan BRT, LRT, atau feeder LRT,” ujar Soeharto di Palembang, Jumat (10/12/2022).

Baca juga: Cucu Jokowi Al Nahyan Merajuk Tak Mau Pakai Beskap

Pada tahap awal, untuk mengenalkan masyarakat menggunakan angkutan umum, pemerintah akan membuat gratis penggunaan angkot feeder LRT yang dimulai pada Januari 2023.

Bahkan, saat ini Kementerian Perhubungan dan Dishub Sumatera Selatan juga sedang membuat skema agar feeder LRT dapat terhubung pada angkutan sungai.

“Sehingga, masyarakat yang kesehariannya terhubung dengan aktivitas di sungai dapat juga terintegrasi dengan feeder LRT,”ujar Soeharto.

Sejauh ini, sudah ada 58 unit kendaraan feeder LRT di Palembang. Seluruh feeder LRT itu pun dipastikan aman dan nyaman digunakan para penumpang. 

Sebab, seluruh feeder LRT tersebut telah dilengkapi dengan kamera CCTV yang terintegrasi ke operator.

“Bahkan, bila ketinggalan handphone dapat diketahui dan jelas dikembalikan ke penumpang,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) ini bukan hanya dilaksanakan di Palembang.

Beberapa kota besar lainnya, seperti Semarang, Ujung Pandang, dan Medan melakukan hal yang sama.

program GNKAU ini untuk membiasakan masyarakat menggunakan layanan angkutan umum dan mengurangi polusi udara serta kemacetan.

“Palembang adalah kota khusus yang diberikan gerakan GNKAU ini karena sudah memiliki LRT pertama di Indonesia. Bahkan, Palembang adalah kota terlengkap angkutan umum,” ujar Budi yang hadir secara virtual.

Budi menegaskan, penggunaan angkutan umum ini dimaksimalkan oleh pemerintah agar ketertarikan masyarakat dapat kembali tumbuh.

“Kami akan memberikan pelayanan sepenuhnya agar masyarakat dapat kembali menggunakan angkutan umum,” tutur Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com