Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Sekolah di Kupang Masih Pajang Foto Presiden Lama SBY dan Wapres Jusuf Kalla, Alasannya Lupa

Kompas.com - 07/12/2022, 16:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah sekolah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih memajang foto presiden lama, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla serta Boediono sebagai wakil presiden.

Hal itu terungkap, saat tim juri kebersihan untuk lembaga pendidikan di Kota Kupang, mendatangi sekolah untuk melakukan penilaian.

Baca juga: Di Kupang, AHY Sebut Kesejahteraan Rakyat, Kemunduran Demokrasi, dan Penegakan Hukum Masalah Utama RI

Salah satu juri kebersihan untuk lembaga pendidikan Kota Kupang, Imanuel Lodja, mengatakan, foto SBY dan Budiono antara lain dipajang di sekolah di wilayah Namosain, Kecamatan Alak.

"Saat kami tanya, pihak sekolah menjawab kalau mereka lupa," ungkap Imanuel, kepada Kompas.com, Rabu (7/12/2022) petang.

Imanuel menyebutkan, dari 65 SMP di Kota Kupang, sekitar 10 persen masih memajang foto Presiden dan Wapres yang lama. Sedangkan jenjang SD yang masih memajang foto presiden lama sekitar 30 persen.

Baca juga: Gempa M 3,3 di Flores Timur NTT, Belum Ada Laporan Kerusakan

Sekolah yang masih memajang foto lama para pejabat di ruangan kelas, lanjut Imanuel, tentu berdampak kurang bagus terhadap pengetahuan siswa.

Padahal pada dana biaya operasional sekolah, ada alokasi pengadaan atribut lambang negara, bendera dan foto Presiden dan Wakil Presiden terbaru.

Terhadap kondisi itu, Imanuel berharap instansi terkait bisa mengawasi sekolah-sekolah tersebut.

Dinas terkait diminta tidak hanya mengawasi pengelolaan dana biaya operasional sekolah saja, tetapi juga harus mengawasi penggunaan simbol-simbol negara, termasuk foto Presiden dan Wakil Presiden.

"Ini juga sangat penting karena erat kaitannya dengan pengetahuan para siswa. Kita berharap ini bisa diperhatikan oleh pemerintah Kota Kupang," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com