Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Bunuh Keluarganya, DDS Simpan Arsenik dan Sianida di Dalam Mobil Rental

Kompas.com - 02/12/2022, 16:06 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengungkapkan tersangka DDS menyimpan racun arsenik dan sianida di dalam mobil Innova sewaan.

Dua zat kimia berbahaya itu yang kemudian digunakan DDS untuk membunuh ayah, ibu dan kakak perempuannya.

Sajarod mengungkapkan saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan botol berisi sisa zat sianida di dalam mobil Innova hitam berplat nomor K 17 DA. Tersangka sengaja menyimpan di dalam mobil agar tidak dicurigai keluarganya.

"Tersangka menjelaskan Innova atau kendaraan rental tersebut digunakan dengan dalih agar mudah menyimpan barang bukti dan tidak dicurigai. Mengingat yang bersangkutan belanja secara online dan diambil dari paketnya langsung ke tempat ekspedisi atau kurir," terang Sajarod, di Mapolresta setempat, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: DDS Bunuh Keluarganya Belajar dari Kasus Munir, Kopi Sianida Mirna dan Sate Sianida Bantul

Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa empat orang saksi. Salah satu saksi adalah yang berhubungan dengan kepemilikan mobil Innova hitam

Hasil pemeriksaan dan penelusuran diperoleh fakta bahwa pelat nomor K 17 DA adalah palsu. Mobil tersebut ternyata terdaftar dengan nomor polisi AA 1168 S. Tersangka menyewa mobil itu sejak tanggal 25 November 2022.

DDS mengaku menyewa mobil itu untuk digunakan mengantar bos PT KAI. Pemilik mobil itu warga Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

"Ya, palsu karena itu pun sesuai permintaan daripada yang bersangkutan si pelaku. Dengan alasan, untuk mengantar pimpinannya yang pada saat itu, menurut dia bekerja di PT KAI," ujar Sajarod.

Adapun barang-barang milik keluarga, termasuk kendaraan bermotor masih di TKP. Hal ini karena polisi masih melakukan pengecekan terkait kemungkinan adanya alat atau barang bukti yang berkaitan dengan kasus ini.

Sebagaimana diketahui, tiga korban pembunuhan DDS adalah Abas Ashar (58), Heri Riyani (54) dan Dea Khairunisa (25). Mereka ditemukan tak bernyawa tergeletak di tiga kamar mandi di rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB.

Baca juga: DDS Gunakan 2 Sendok Sianida untuk Bunuh Keluarganya di Magelang, Polisi Sebut 2 Miligram Sudah Mematikan

Untuk sementara, kata Sajarod, motif tersangka masih seputar sakit hati karena keluarganya menuntut untuk membiayai kebutuhan hidup.

"Untuk saat ini, motif yang masih ada adalah sakit hati, karena belum ada motif lain yang muncul berdasarkan hasil analisa kami. Tersangka masih mengakui bahwa dia sakit hati terhadap kedua orangtuanya dan kakak kandungnya sendiri," ucap Sajarod.

Sejauh ini, polisi telah mendalami kasus ini termasuk menelusuri asal zat arsenik dan sianida yang dibeli tersangka. Atas kasus ini, tersangka akan dijerat pasal 340 KUHP jungto pasal 338 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com