Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Terduga Pelaku Penganiayaan yang Sebabkan Sopir Taksi Online di Purworejo Tewas

Kompas.com - 01/12/2022, 12:52 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Video rekaman CCTV yang berisi dugaan aksi penganiayaan di sebuah halaman kafe Ratan Miring di Purworejo beredar luas.

Adanya peristiwa penganiayaan dalam video itu dikabarkan mengakibatkan tewasnya seorang pria yang berprofesi sebagai sopir taksi online.

Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Ryan Eka Cahya mengatakan, saat ini Polres Purworejo sedang memburu terduga pelaku. Identitas terduga pelaku sudah dikantongi oleh pihak kepolisian setempat.

Baca juga: Sopir Taksi Online Tewas Setelah Dianiaya di Parkiran Kafe Purworejo

"Kita masih memburu terduga pelaku yang melakukan penganiayaan," kata Ryan pada Kamis (1/12/2022) pagi.

Berdasarkan hasil penelusuran diketahui bahwa korban bernama Yusuf (30), bapak satu anak yang tinggal di Desa Besole, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Ia tewas usai menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh pengunjung Cafe Ratan Miring yang berada di Desa Kaliwatu, Kecanatan Butuh pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 02.30 dini hari.

Video rekaman CCTV telah menjadi konsumsi publik dan viral di media sosial, khususnya grup WhatsApp. Dalam video tersebut tampak seorang pria memukul korban menggunakan botol minuman di parkiran kafe.

Kepala korban dipukul sekitar lima kali hingga tersungkur tak berdaya. Ryan menyebut, setelah melakukan penganiayaan, terduga pelaku kabur. "Proses lidik ungkap pelaku, karena (pelaku) melarikan diri," tambahnya.

Kuasa hukum keluarga korban, Agus Triatmoko, saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan peristiwa penaniayaan seperti yang terdapat dalam video.

Baca juga: Imbas Catcalling Perempuan WN Rusia, Sopir Taksi Blue Bird Dipecat

Pihaknya pun telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Purworejo pagi hari itu saat penganiayaan terjadi.

“Kami secara intensif berkomunikasi dengan pihak kepolisian. Informasinya, pihak kepolisian telah mengidentifikasi nama terduga pelaku,” katanya.

Menurut Agus, belum banyak informasi yang berhasil digali karena sejak kejadian tersebut korban sudah tidak sadarkan diri. Korban menderita luka serius akibat pukulan botol di kepalanya dan sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

“Total ada 8 jahitan. Dari hasil CT Scan di kepala ada penggumpalan darah yang menyebabkan korban meninggal,” ungkapnya.

Baca juga: Sederet Fakta Kasus Catcalling Sopir Taksi terhadap WN Rusia di Kuningan, Kini Berakhir Damai

Belum diketahui secara pasti terkait motif permasalahan penganiaan yang terjadi sehingga ada orang yang tega menganiaya korban hingga meninggal dunia.

Keluarga korban melalui kuasa hukumnya berharap agar terduga pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Kita berharap pelaku segera ditangkap dan diberikan hukuman seberat-beratnya," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinsos Bengkulu Kembalikan 9 Anak Jalanan ke Keluarganya

Dinsos Bengkulu Kembalikan 9 Anak Jalanan ke Keluarganya

Regional
Lebih dari 5 Jam Listrik Padam di Sumsel, Jambi, dan Lampung

Lebih dari 5 Jam Listrik Padam di Sumsel, Jambi, dan Lampung

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Listrik di Palembang Padam, Operasional LRT Sumsel Ikut Lumpuh

Listrik di Palembang Padam, Operasional LRT Sumsel Ikut Lumpuh

Regional
Pikap Tabrak Dua Mahasiswi hingga Tewas di Semarang, Sopir Jadi Tersangka

Pikap Tabrak Dua Mahasiswi hingga Tewas di Semarang, Sopir Jadi Tersangka

Regional
Listrik Mati sejak Siang di Palembang, Warga Mulai Kehabisan Air Bersih

Listrik Mati sejak Siang di Palembang, Warga Mulai Kehabisan Air Bersih

Regional
Massa Anggota Grup Kecimol Geruduk Kantor Gubernur NTB, Desak Polisi Pidanakan Penari Erotis

Massa Anggota Grup Kecimol Geruduk Kantor Gubernur NTB, Desak Polisi Pidanakan Penari Erotis

Regional
Menang di MA, Bapenda Kepri Minta ATB Lunasi Utang Rp 48 Miliar

Menang di MA, Bapenda Kepri Minta ATB Lunasi Utang Rp 48 Miliar

Regional
Listrik Mati Warnai Unggah Ulang Dukungan Paslon Perseorangan Pangkalpinang

Listrik Mati Warnai Unggah Ulang Dukungan Paslon Perseorangan Pangkalpinang

Regional
Kedapatan Bawa Celurit Usai Shalawatan, 2 Remaja di Banyumas Diamuk Massa

Kedapatan Bawa Celurit Usai Shalawatan, 2 Remaja di Banyumas Diamuk Massa

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Regional
Wapres soal Pengunduran Diri Kepala Otorita IKN: Saya Harap Pembangunan IKN Tetap Berjalan

Wapres soal Pengunduran Diri Kepala Otorita IKN: Saya Harap Pembangunan IKN Tetap Berjalan

Regional
Listrik di Jambi Padam, 660.000 Pelanggan Terkena Dampak

Listrik di Jambi Padam, 660.000 Pelanggan Terkena Dampak

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Sore Ini, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Barat Daya

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Sore Ini, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Barat Daya

Regional
Kades di Magelang Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 786 Juta, Ditangkap di Tempat Hiburan Banjarnegara

Kades di Magelang Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 786 Juta, Ditangkap di Tempat Hiburan Banjarnegara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com