Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berangkat Ilegal, Pekerja Migran Asal Bima Ditangkap Polisi Malaysia

Kompas.com - 30/11/2022, 11:19 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Riski Amalia, warga Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditangkap polisi di Malaysia.

Ibu satu anak itu ditangkap lantaran tidak memiliki dokumen keberangkatan yang sah sebagai tenaga kerja di Malaysia.

"Benar, kabarnya anak saya ditahan polisi di Malaysia," kata Yeti, ibu kandung Riski Amalia, saat dikonfirmasi, Rabu (30/11/2022).

Yeti menyampaikan, kabar penangkapan sang anak diketahui dari salah seorang PMI yang juga berangkat ke Malaysia.

Baca juga: 5 Siswi SMA di Bima Keroyok Temannya, Bermula Cekcok di WhatsApp

Riski ditangkap bersama sejumlah PMI ilegal lain saat berusaha masuk wilayah perbatasan Malaysia dan Indonesia.

"Karena masuknya ilegal ditahan, ada TKI dari daerah lain juga yang ikut ditahan saat itu," ungkap Yeti.

Atas informasi penahanan Riski Amalia, Yeti mengaku sudah menemui pihak sponsor yang membawa sang anak, yakni Jubaidah Kongo.

Baca juga: Banjir Bandang Rendam 30 Rumah di Bima, BPBD Soroti Alih Fungsi Lahan

Yeti meminta tanggung jawab Jubaidah agar mengupayakan proses pemulangan Riski Amalia ke Indonesia.

"Cuma orang ini sekarang lepas tangan, dulu katanya legal tapi ternyata anak saya berangkat ilegal bahkan sampai ditahan. Harapan kami dipulangkan, kasihan anaknya di rumah," kata Yeti.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bima, Tafsir A Majid membenarkan adanya penangkapan pekerja migran bernama Riski Amalia tersebut.

Setelah berkoordinasi dengan BP2MI Mataram, terungkap bahwa Riski Amalia berangkat secara ilegal ke Malaysia.

"Dia ditahan polisi Malaysia karena dokumen tenaga kerjanya tidak ada atau tidak lengkap," ungkap Tafsir saat dihibungi, Rabu.

Dalam penanganan kasus seperti ini, lanjut Tafsir, biasanya yang bersangkutan akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Malaysia.

Setelah menjalani hukuman dan dideportasi ke negara asal, baru pemerintah Indonesia bisa terlibat untuk membantu proses pemulangan.

"Dia akan diproses hukum dulu karena sudah melanggar itu, jadi kita menunggu dia dideportasi dulu," kata Tafsir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com