Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu 2024, Pers Diminta Kritis dan Tidak Partisan

Kompas.com - 25/11/2022, 14:45 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, pewarta diminta tetap bersikap kritis dan tidak partisan untuk menjaga marwah demokrasi.

Simpulan itu tercetus usai diskusi sejumlah wartawan dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandar Lampung, Jumat (25/11/2022) di Sparks Lite Hotel.

Dalam diskusi bertajuk "Efektivitas Peran Media dalam Pengawasan Pemilu" tersebut, sejumlah fakta diungkap tiga pengisi diskusi yang berasal dari kalangan akademisi, jurnalis, dan penyelenggara pemilu.

Baca juga: Pemilu 2024, Lembaga Survei Bisa Dilaporkan ke Bawaslu dan Disanksi jika Langgar Etik

Ketua Bawaslu Lampung periode 2012-2014 Nazarudin mengingatkan, media massa atau pers memiliki peran penting dalam hal pengawasan pesta demokrasi.

Hal ini lantaran di setiap periode pemilu pasti akan selalu muncul problematika yang sama.

"Misalnya masalah DPT (daftar pemilih tetap), ini kan problem klasik tetapi tetap ada," kata Nazarudin, Jumat.

Kemudian masalah klasik lainnya yakni politik uang yang seperti tidak bisa hilang.

"Uniknya masalah money politics ini lebih banyak menimpa masyarakat kecil," kata Nazarudin.

Masalah-masalah ini sebenarnya sangat umum dan mudah ditemukan. Dan hal ini yang ingin diminta dari pers selaku pilar demokrasi.

"Tetapi jika ternyata pers atau jurnalis ini partisan, pasti seolah tidak ada masalah, apalagi jika masalah itu menyangkut partai dimana medianya berpihak," kata Nazarudin.

Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung Dian Wahyu Kusuma mengungkapkan sebaiknya pers bersikap netral dalam pemilu.

Baca juga: DKPP Terima 28 Aduan Terkait Seleksi Panwascam Pemilu 2024

"Tidak berpihak dan memberikan proporsi seimbang jika seandainya ada calon-calon yang muncul dalam pemilu ataupun pilkada," kata Dian.

Dian juga mengingatkan agar tidak mudah percaya dengan statmen yang diucapkan calon kepala daerah atau legislatif.

"Tetap skeptis, terlebih jika statmen itu menyangkut pihak lain, prinsip jurnalisme harus dipegang, verifikasi dan konfirmasi," kata Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com