KOMPAS.com - #MegaDikudeta sempat menjadi tren di media sosial Twitter pada Kamis (27/10/2022).
Di dalam tagar tersebut, muncul desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil alih posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Selain itu, terdapat juga cibiran yang ditujukan kepada Ketum PDIP saat ini, Megawati Soekarnoputri.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyebut, ada "penumpang gelap" yang sengaja menggulirkan isu agar Jokowi menjadi Ketum PDIP.
“Saya meminta kita semua mewaspadai adanya "penumpang gelap", agar siapa pun tidak membuat gerakan yang dapat merusak nama baik seseorang,” kata Ganjar dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Minggu (29/10/2022).
Baca juga: Ganjar Sebut Ada Penumpang Gelap Sengaja Pecah Belah PDI Perjuangan
Dia menjelaskan, PDIP telah memiliki sistem yang rapi untuk mengatur suksesi ketua umum, sehingga menurutnya, ngawur bila muncul isu Jokowi akan merebut tongkat kepemimpinan PDIP.
“(Ide Jokowi jadi Ketum PDIP) Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono,” ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan, dia dan Jokowi adalah kader yang memahami aturan serta relasi di dalam PDIP.
"Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Ganjar mengajak para pendukung Jokowi untuk membalikkan isu tersebut agar tidak ada kader yang terpancing oleh upaya adu domba yang dilakukan "penumpang gelap" itu.
Baca juga: Ganjar Pranowo Takziah ke Istri Sesepuh PDIP Purworejo, Warga Antusias Menyapu Jalan
“Saya kira yang seperti ini mesti dicermati. Apakah ini ide pribadi atau seruan orang? Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini, agar tidak ada yang terpancing situasi yang mengadu domba,” serunya.
Ganjar mengungkapkan, adanya "penumpang gelap" dan upaya adu domba telah diketahui sejak munculnya kelompok yang mengaku sebagai relawan Ganjar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki keterlibatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, dalam kasus korupsi e-KTP.
“Mulai banyak penumpang gelap dan mendorong-dorong dengan adu domba,” jelasnya.
Ganjar juga mengimbau kepada para relawan siapa pun untuk tidak menggunakan cara kotor menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca juga: Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Dijodohkan untuk Pilpres 2024, Gibran: Tunggu Arahan Ibu Ketum
“Saya ingin menyampaikan kepada relawan mana pun atau siapa pun, satu, agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua, tidak mendiskreditkan orang, tiga, tidak mendiskreditkan partai-partai,” pungkasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.