Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Pertama Saat Anak Demam di Rumah, Ini Saran Dokter

Kompas.com - 22/10/2022, 21:00 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orangtua sering memberikan obat paracetamol saat anaknya mengalami demam untuk mengobati secara sederhana di rumah.

Anak yang mengalami demam dengan 38 derajat celcius atau lebih biasanya akan diberikan paracetamol sebagai obat penurun panas.

Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang, Dr. Harun Hudari, Sp.PD, KP.TI, FINASIM memberikan saran bahwa anak yang sakit tidak dianjurkan langsung diberikan paracetamol terutama obat sirup.

Terutama saat ini dimana kasus gangguan ginjal akut terjadi di Indonesia, penyebabnya masih diinvestigasi oleh pihak terakit.

"Kepada orangtua yang anaknya sedang sakit tidak dianjurkan mengonsumsi obat sirup untuk sementara," ujarnya saat dihubungi via telepon Kamis (20/10/2022).

Selain diberikan obat, anak sebaiknya dikompres terlebih dahulu dengan air hangat, dan berikan air minum agar tercukupi cairan di tubuh anak.

Baca juga: 2 Obat Batuk, Pilek, Demam Alami untuk Anak dan Bayi yang Praktis

Sebaiknya orangtua melakukan perawatan dan tidak terburu-buru dalam memberikan obat paracetamol.

Namun jika dirasa demam anak tidak turun, orangtua juga memilih opsi menjadikan obat paracetamol tablet menjadi bubuk.

"Bisa dibuatkan obat dari bentuk tablet kemudian menjadi bubuk, puyer atau yang bersifat racikan," ujarnya.

Jika badan anak masih panas disertai dengan beberapa gejala lain, sebaiknya orangtua membawa anaknya ke dokter dan melakukan penanganan secepat mungkin.

Beberapa gejala lain yang sebaiknya diwaspadai orangtua dirumah antara lain, sakit kepala, nafsu makan berkurang, tubuh menggigil meski suhu tubuh panas, dan urine berkurang.

Orangtua juga dapat memperhatikan perubahan warna urine yang keluar, apakah berwarna kuning pekat atau tidak.

"Atau bisa melihat volume urine yang sedikit atau banyak saat keluar," ujarnya.

Dalam kondisi gejala yang parah, anak tidak mengeluarkan urine sama sekali meskipun minum terus menerus.

Baca juga: Apotek Magetan Tak Jual Obat Sirup, Anak Demam Disarankan Dibawa Ke Dokter

Penanganan di atas dapat dilakukan orang tua teurtama saat ini banyak terjadi kasus gagal ginjal akut di sejumlah wilayah di Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, erdasarkan laporan Kemenkes hingga 18 Oktober 2022, dari total 206 jumlah penderita, 99 di antaranya meninggal dunia.

“Hingga saat ini jumlah kasus yang sudah dilaporkan hingga 18 Oktober 2022, sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen,” kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/10/2022) siang.

Sumber: Kompas.com (Penulis Achmad Nasrudin Yahya | Editor Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com