SOLO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui pengelolaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah (Jateng) membantu pengurangan kemiskinan di wilayahnya.
Sebab, dalam pengelolaanya menyeluruh dengan sejumlah program, mulai dari kelembagaan dan manajemen (tata kelola), Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur dan jaringan di wilayah Jateng.
Diperkirakan hingga akhir tahun total 70 miliar yang bisa didapat dari perolehan zakat di wilayah Jawa Tengah.
Baca juga: Gibran Berpeluang Maju Sebagai Cagub Jawa Tengah pada Pilkada 2024, Ganjar Pranowo: Saya Dukung
Ditambah lagi, zakat dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di seluruh kabupaten dan kota di Jateng diharapkan bisa mencapai Rp2,1 triliun.
"Metodenya sudah berjalan baik itu bisa dikumpulkan. Sehingga nanti kalau itu semuanya bisa kolaborasi antar kabupaten dan kota bisa dibagikan. Kalau sudah bisa dilakukan digerakkan. Masyarakat bisa kita ajak, siapapun itu bisa kita ajak, potensi gede banget," jelas Ganjar Pranowo di kegiatan "Harmonisasi Pengelolaan Zakat Rakorda Baznas dan LAZ Se-Provinsi Jateng, di Sukoharjo, Jumat, (14/10/2022).
Dengan nilai cukup tinggi ini, sejumlah pengelolaan dan penyaluran akan lebih menyeluruh. Ganjar mengatakan, mampu memberikan dampak luar biasa pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Jateng.
"Banyak sektornya, banyak pengurangan kemiskinan, pengangguran, stunting tadi aja diurus. Apabila kemiskinan itu, " lanjutnya.
Baca juga: Atasi Banjir, Ganjar Bagikan Pompa ke Sejumlah Daerah
Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Jateng Ahmad Darodji mengatakan penghimpunan zakat dan sedekah ASN di Provinsi Jateng sudah mencapai Rp 57 miliar pada Oktober 2022 dan diharapkan hingga akhir 2022, mencapai Rp 70 miliar.
"Angka itu, jika ditambah zakat yang masuk di 30 Baznas kabupaten dan kota di wilayah Jateng, hingga akhir 2022 dengan target Rp2,1 triliun bisa tercapai. Dan, target 2023 sebanyak Rp2,6 triliun bisa tercapai," jelas Ahmad Darodji, Jumat (14/10/2022).
Dana tersebut telah dikelola disetiap dinas, kemudian didistribusikan sekitar 50 persen untuk kegiatan konsumtif, seperti pembangunan tempat ibadah, pendidikan, beasiswa, dan kesehatan.
Dana tersebut untuk membantu korban bencana di berbagai daerah baik di Jateng maupun luar provinsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.