Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Welhelmus, 12 Tahun Hidup dengan HIV/AIDS, Sempat Divonis Usia Tinggal 3 Hari (Bagian 2)

Kompas.com - 14/10/2022, 17:09 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Welhelmus Eduardus Lisnahan (48), sempat putus asa ketika dokter menyampaikan vonis hidupnya tersisa tiga hari karena akibat penyakit HIV/AIDS yang diidapnya.

Welhelmus tak lupa, kabar mengagetkan itu didengar pada 2010. Saat itu, ia menjalani perawatan selama dua pekan di rumah sakit.

Sekitar 12 tahun berlalu, Welhelmus tetap bertahan. Meski harus mengonsumsi obat-obatan seumur hidup, Welhelmus tetap semangat menjalani hidup.

Kini, Welhelmus juga menjadi konselor dan motivator bagi penderita HIV/AIDS lainnya. Welhelmus bahkan mendirikan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Perjuangan yang bergerak menangani pasien HIV/AIDS.

Penderita HIV, kata Welhelmus, tak jarang mendapat pandangan miring dari masyarakat. Hal itu juga dialaminya saat keluar dari rumah sakit setelah menjalani rangkaian perawatan.

Sejumlah tetangga takut bertemu dengan Welhelmus. Bahkan, warga ada yang tak berani melintas di depan rumahnya.

Baginya, sikap masyarakat itu terjadi karena faktor ketidaktahuan tentang penularan penyakit HIV.  Warga baru bisa menerima keberadaannya, setelah kelurahan setempat membentuk warga peduli AIDS.

Baca juga: Perjuangan Welhelmus, 12 Tahun Mengidap HIV/AIDS, Sempat Divonis Usia Tinggal 3 Hari (Bagian 1)

Jujur kepada publik

Setelah itu, Welhelmus pun secara jujur mengumumkan kepada publik terkait penyakit yang dideritanya.

"Kenapa saya harus jujur ke publik bahwa saya kena HIV, karena mimpi saya Kota Kupang harus bebas HIV/AIDS. Kita punya komitmen, cukup kita saja yang kena. Orang lain jangan kena," kata Welhelmus saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (13/10/2022).

Welhelmus ingin, masyarakat bisa mengawasi keberadaannya. Welhelmus juga selalu mendorong penderita HIV/AIDS lainnya untuk jujur tentang penyakit mereka.

"Kalau warga tidak tahu saya ini orang dengan HIV, tentu saya bisa dengan mudah menyebarkan penyakit ini ke orang lain. Sehingga saya selalu bilang kepada teman-teman yang mengidap HIV harus jujur, sehingga mudah diawasi," ujar Welhelmus.

"Orang yang mengidap penyakit lainnya saja pasti mati. Kenapa kita harus takut dengan penyakit ini, apalagi malu," sambungnya.


Sehingga dia berharap, adanya kejujuran dari warga yang mengidap HIV. Karena kata dia, orang dengan HIV tidak selamanya harus meninggal.

Itu dibuktikan dengan dirinya yang masih hidup selama 12 tahun dan dua rekannya yang sedang dirawat di rumahnya. Kedua rekan itu masih hidup tiga hingga lima tahun.

Dia pun meminta masyarakat untuk berhenti bersikap diskriminatif terhadap dia dan rekannya yang lain.

Halaman:


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com