Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Pancaroba, Warga Bima dan Dompu Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 05/10/2022, 17:49 WIB
Syarifudin,
Krisiandi

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima Topan Primadi menyebutkan, wilayah Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini mamasuki peralihan musim atau pancaroba dari musim panas ke musim hujan.

Untuk itu, selama peralihan musim ini, warga diminta mewaspadai kondisi cuaca ekstrem. Termasuk hujan deras dan angin kencang.

Peralihan musim ditandai dengan terjadinya peningkatan curah hujan di dua wilayah itu dalam beberapa hari terakhir cukup signifikan.

Baca juga: La Nina Picu Cuaca Ekstrem, 13 Wilayah di Jabar Diminta Waspadai Banjir, Longsor, hingga Angin Kencang

"Wilayah Bima dan Dompu saat ini berada pada masa peralihan. Oleh sebab itu, potensi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang dan petir lebih besar terjadi," kata Topan, Rabu (5/10/2022).

Dijelaskan, karakter musim pancaroba itu cuacanya berubah-ubah dan cenderung tidak menentu. Kondisi ini terjadi karena atmosfirnya tidak stabil atau labil. Sehingga terjadi pertumbuhan awan dan hujan yang sangat cepat.

Jika dilihat dari sisi meterologi, ia mengatakan, terdapat tiga faktor yang menyebabkan peningkatan curah hujan terjadi.

Pertama, jelas Topan, anomali suhu muka laut positif atau lebih panas. Kedua, aktifnya gelombang atmosfer Rossby ekuatorial dan tipe Low, di sekitar Kepulauan Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketiga, kelembapan udara relatif terpantau basah hingga ke lapisan 200 hPa.

"Hal tersebutlah yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan terkonsentrasi di wilayah Bima dan Dompu," katanya

Sementara itu, BMKG mengeluarkan prakiraan cuaca untuk periode 5 Oktober 2022. Di mana sebagian wilayah Bima dan Dompu berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.

Untuk wilayah Kabupaten Bima yang berpotensi hujan serta angin kecang pada pukul 17.30 WITA terjadi di wilayah Sanggar, Kempo, Kilo, Palibelo, Bolo, Woha, dan dapat meluas ke wilayah Madapangga, Dompu, Soromandi, Tambora, Donggo, Belo, Kota Bima, Lambitu, dan sekitarnya.

Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 19.30 WITA.

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem hingga 8 Oktober, Kota Tangerang dan Tangsel Siaga Banjir, Banten Selatan Waspada Longsor

Topan menyebutkan, kondisi ini diprakirakan akan bertahan hingga 4 hari ke depan atau pada 8 Oktober 2022, sehingga perlu diwaspadai potensi terjadinya angin kencang yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat.

Sehingga, dalam upaya kesiapsiagaan kepada seluruh masyarakat diimbau harus membiasakan diri melihat prakiraan cuaca.

"Tetap perhatikan informasi BMKG guna mengantisipasi terjadinya dampak bencana, seperti hujan deras dan angin kencang yang biasanya terjadi saat masa pancaroba," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com