Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Nakes di Bima Gelar Aksi, Minta Diakomodasi dalam Rekrutmen PPPK

Kompas.com - 03/10/2022, 13:28 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) non-ASN di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar aksi demonstrasi di halaman kantor DPRD, Dikes dan Wali Kota Bima, Senin (3/10/2022).

Mereka meminta agar pemerintah daerah mengakomodasi nakes non-ASN dalam rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2022.

Selain menyampaikan aspirasi dengan orasi secara bergiliran, nakes juga membawa pamflet berisi narasi-narasi kritis bagi pemangku kebijakan di Kota Bima.

Beberapa di antaranya bertuliskan "jadi selingkuhan pejabat dulu baru dapat bekingan", "sampah saja bisa didaur ulang kenapa kami tidak", hingga "gajiku seharga mie instan".

Baca juga: Pelajar di Bima Dipanah OTK, Polisi Buru Pelaku

"Kami mememinta Wali Kota dan Setda Kota Bima mengeluarkan kebijakan agar tenaga kesehatan sukarela diangkat menjadi tenaga honorer atau tenaga kontrak," kata Arifin, salah seorang orator aksi di halaman kantor Dikes Kota Bima.

Menurut Arifin, kesempatan mengabdi sebagai honorer atau tenaga kontrak ditandai dengan mengakomodir mereka dalam pendataan di BKN. Jika tidak memungkinkan, minimal para nakes non-ASN diberikan upah yang layak yang bersumber dari APBD.

Indra, orator lainnya, meminta Dikes Kota Bima terbuka melakukan pengangkatan tenaga kontrak.

Baca juga: Cerita Nakes Non-ASN di Bima, 12 Tahun Mengabdi di Puskesmas, Honor dari Sumbangan PNS

"Kami saat ini diperbudak secara modern oleh pemerintah. Padahal, jauh sebelumnya Pemkot Bima telah berjanji akan memberikan upah sesuai kinerja," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad, yang menemui massa aksi, berkomitmen bahwa SK tenaga sukarela dan SK kontrak akan dibahas bersama Pemkot Bima untuk direvisi sesuai kemampuan APBD.

Kemudian, soal pendataan tenaga sukarela, pihaknya akan menyampaikan hal itu ke BKPSDM Kota Bima dengan tetap mengacu pada ketentuan Kemenpan RB.

"Sedangkan untuk persiapan pendataan sebagai pegawai non-ASN, kami akan mempersiapkan bukti pembayaran honor dari dana BOK/JKN puskesmas dan surat pernyataan pelaksanaan tugas tenaga sukarela secara kolektif," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com