SEMARANG, KOMPAS.com - Keluarga Iwan Boedi Prasetijo pegawai Bapenda Kota Semarang yang dibunuh di Kawasan Pantai Marina Semarang akan menunjuk pengacara.
Hal itu dilakukan karena pelaku pembunuh Iwan Boedi sampai saat ini belum terungkap.
Anak pertama korban, Theresia Alfita Saraswati mengatakan, pihak keluarga bakal menunjuk pengacara untuk mengurus kasus pembunuhan tersebut.
Baca juga: Pembunuh Iwan Boedi Masih Bebas Berkeliaran, 3 Saksi Merasa Terancam Keselamatannya
"Kita akan menunjuk pengacara karena kasus ini waktunya cukup lama," jelasnya saat dihubungi Kompas com, Senin (3/10/2022).
Penunjukan pengacara dilakukan sebagai langkah untuk mengawal kasus pembunuhan tersebut agar lebih transparan.
"Kami tahu prosesnya memang cukup rumit dan harus mengumpulkan saksi dan segala macam. Adanya pengacara ini akan membantu mengawal kasus itu sendiri," ujarnya.
Baca juga: Iwan Boedi Saksi Pelapor dalam Kasus Korupsi di Semarang, JCW Sebut Kesaksiannya Penting
Selain itu, beberapa waktu yang lalu kediamannya sudah didatangi oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk menayangkan soal kronologi.
"Sekitar Kamis kemarin LPSK datang ke rumah. Tapi yang ketemu ibu dan om saya," tambahnya.
Informasi yang dia dapatkan dari sang ibu, pertemuan dengan LPSK membahas soal kamera CCTV yang merekam kendaraan Iwan Boedi yang merupakan saksi korupsi itu.
"LPSK menayangkan kronologi awal hingga proses pencarian CCTV yang menyoroti kendaraan di mana saja," paparnya.
Sejauh ini, pihak keluarga belum meminta perlindungan kepada LPSK. Namun ada tiga saksi yang sudah meminta perlindungan kepada LPSK.
"Keluarga tak diceritakan soal tiga saksi yang minta perlindungan itu. Saya tahu malah setelah baca artikel di berita," ujarnya.
Keluarga Iwan Boedi akan memperhitungkan apakah akan meminta perlindungan kepada LPSK atau tidak setelah melakukan penunjukan pengacara.
"Kita akan rembukan dulu dengan pengacara yang akan kita tunjuk," kata perempuan yang akrab dipanggil Sara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.