Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cosplay Semarang, Wadah Hobi Anak Muda untuk Berkreasi dan Mengekspresikan Diri

Kompas.com - 01/09/2022, 06:07 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menekuni hobi menjadi salah satu cara anak muda untuk berkreasi dan mengaktualisasikan diri.

Di Kota Semarang contohnya, tidak sedikit anak muda yang memilih berdandan ala cosplay (costume player, pemain kostum) untuk menghibur banyak orang atau pun memenuhi kepuasan diri.

Biasanya, cosplayer (orang yang berdandan cosplay) identik dengan kostum-kostum unik, sepatu necis, riasan wajah dan rambut yang menarik, hingga aksesoris yang elok nan menawan.

Baca juga: Terungkap Alasan Nagita Slavina Sering Buat Rayyanza Pakai Baju Cosplay

Tak jarang dandanan cosplayer tersebut diambil dari visualisasi industri hiburan budaya Eropa, Jepang, China ataupun negeri sendiri, Indonesia.

Satu hal yang menarik dari cosplay, para cosplayer bebas mewujudkan karakter tokoh dari film, series, games, ataupun komik.

Koordinator Cosplay Semarang, Alif Resy Martin, menuturkan, ada beberapa hal yang dipersiapkan untuk menjadi seorang cosplayer.

Di antaranya yaitu kostum, wig rambut, dan make up khusus cosplayer.

"Tapi syarat awalnya, mereka tahu karakter apa yang disenangi. Karena harus benar-benar disiapkan," jelas Alif saat ditemui Kompas.com belum lama ini.

Beragam dandanan diadopsi untuk diwujudkan sebagai karya nyata. Artinya, cosplayer mengkreasikan segala jenis tatanan hingga gaya berpakaian.

Baca juga: Ini 5 Jalur Sepeda Wisata di Yogyakarta, Nikmati Kota Lawas hingga Wayang dan Cosplay

Alif menyebut, tren tokoh cosplayer dapat berubah tiap waktunya, sesuai film atau pun games yang sedang populer.

Awalnya, cosplayer memang identik dengan karakter anime Jepang. Namun seiring berjalannya waktu, cosplayer berkembang dengan karakter tokoh film seperti Marvel, Gundala, atau pun tokoh games seperti Mobile Legend.

Dengan itu, Alif berharap, stigma masyarakat dapat berubah bahwa cosplay tidak melulu tentang Negeri Sakura.

"Dulu memang identik dengan jepang-jepangan. Memang kebanyakan wibu, tapi kita ingin mendobrak stigma itu," jelas dia.

Sementara itu, Alif menyebut, peminat cosplayer di Semarang dalam kurun waktu 13 tahun ini mengalami peningkatan pesat.

Dirinya mengatakan, sejak berdirinya Cosplay Semarang tahun 2009 lalu, peminat cosplayer didominasi oleh kalangan muda, mulai dari siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa, hingga pekerja muda.

Baca juga: Jakarta Fair Carnaval, Marching Band hingga Cosplay Bakal Meriahkan PRJ

Cosplayer Semarang mengenakan kostum unik dengan berbagai karakter. (Dok. Cosplay Semarang)KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Fitri Cosplayer Semarang mengenakan kostum unik dengan berbagai karakter. (Dok. Cosplay Semarang)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com