Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Terikat dan Dibungkus Selimut di Garut, Ternyata Pengusaha yang Dibunuh Sopir Pribadi karena Gaji Telat

Kompas.com - 23/08/2022, 07:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mayat seorang pria ditemukan di pinggir jalan raya Cisewu Kabupaten Garut-Talegong hingga Pangalengan Bandung, Sabtu (20/8/2022).

Saat ditemukan mayat pria tersebut dalam kondisi tersandar di tebing dengan pakaian lengkap yakni kaus dan celana panjang hitam. Mayat tersebut dibungkus selimut bercorak warna putih coklat.

Sementara bagian leher mayat hingga kedua kakinya diikat kabel listrik dengan wajah bersimbah darah.

Di dekat mayat korban ditemukan gagang sapu lantai dan 10 meter dari lokasi penemuan mayat, tepatnya di bawah jembatan, ada kursi dengan bercak darah.

Baca juga: Gaji Satu Bulan Tidak Dibayar, Sopir Bunuh Pengusaha Asal Bandung dengan Diikat Kabel Listrik di Cisewu

Sontak penemuan mayat tersebut menggegerkan warga di Kampung Mekar Famili, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu.

Lokasi penemuan mayat tersebut berjarak sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga. Jalan tersebut hanya ramai pada akhir pekan dilewati wisawatan ke Pantai Rancabuaya.

Sementara sehari-hari, jalan itu dilewati warga yang bekerja menyadap nira.

Kepala Desa Sukajaya Kecamatan Cisewu Pujarsono menduga mayat tersebut dibuang menjelang pagi hari dengan kondisi terburu-buru.

"Sepertinya niatnya mau dibuang ke susukan (got saluran air), tapi nyangkut," katanya saat dihubungi, Minggu (21/8/2022).

Baca juga: Pembunuh Pengusaha Asal Bandung yang Ditemukan Tewas Terikat Kabel Terancam Hukuman Mati

Pengusaha yang dibunuh sopir pribadinya

Dari hasil penyelidikan, identitas mayat tersebut adalah M Stefanus Adiya Lay, pengusaha asal Saturnus Utara, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.

Ia tewas usai dibunuh sopir pribadinya sendiri, RN alias Ujang (43) pada Jumat (19/8/2022).

Pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena kesal gajinya satu bulan setengah tidak dibayar korban.

Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pelaku sempat menagih gajinya, namun hal itu membuat korban malah marah besar kepada pelaku.

Baca juga: Fakta Mayat Pria Terlilit Kabel Listrik di Garut, Dibunuh Sopir Pribadi karena Gaji Telat

“Saat korban turun dari kamarnya mengambil air soft gun, tersangka langsung mengambil palu dan melemparkan palu hingga mengenai wajah korban dan tersangka menghujani dengan palu di kepala korban,” katanya.

Setelah itu, pelaku mengikat mayat korban dengan kabel listrik dan membungkusnya dengan taplak meja hingga plastik meja makan dan bed cover.

“Pukul 7 malam, pelaku membawa korban ke Garut, sekitar pukul 2 pagi setelah jalan sepi, korban langsung membuang korban bersama barang-barang lain yang terkena darah,” jelasnya.

Atas perbuatannya itu, pelaku terancam pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Maulana Karang | Editor : Dita Angga Rusiana), Tribunnews)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com