Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Terendam Banjir Rob, Petambak Cirebon Tak Dapat Produksi Garam

Kompas.com - 22/08/2022, 15:51 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah petambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat tidak dapat memproduksi garam, pada Senin (22/8/2022). Lahan tambak mereka terendam air laut yang disebabkan banjir rob.

Ismail Marzuki, salah satu petambak garam Desa Rawaurip menyampaikan kebingungannya terhadap kondisi ini.

Menurut dia, tahun ini merupakan tahun terparah sepanjang dia menjadi petambak. 

Banjir rob tahun ini terparah. Saya dan kakak serta beberapa petambak lainnya sudah coba mulai garap lahan. Tapi baru mulai, besoknya lahan tambak sudah dibanjiri air rob. Kami coba tinggikan tanggul, tetap saja, air rob masuk dan terus menggenangi,” kata Ismail kepada Kompas.com Senin (22/8/2022).

Baca juga: Sebanyak 40 Rumah Warga Semarang Kembali Tergenang Rob, Warga Rela Iuran untuk Tinggikan Jalan

Ismail terpaksa meninggalkan tambak garamnya tanpa aktivitas sedikitpun.

Pasalnya, meski sudah membayar pekerja untuk membuat pembatas agar tidak terendam rob, tetap saja air naik dan merendam.

Hal ini membuat Ismail kehabisan modal hanya untuk membayar pekerja tapi tanpa hasil.

Ismail coba membandingkan. Tahun 2019, dia dapat memproduksi 85 ton garam dari total luas lahan 7.250 meter atau 14 petak persegi.

Pada 2020, produksi menurun menjadi 8 ton. Di tahun 2021 kembali turun menjadi lima ton. Tahun 2022, ismail sama sekali tidak memproduksi garam.

Baca juga: Kronologi Tewasnya YouTuber Cirebon di Sungai Cisanggarung, Sempet Terseret Arus dan Dinyatakan Hilang

Selain tambak garam yang selalu banjir, kondisi cuaca saat ini tidak menentu. Ismail menilai kemarau tahun ini tidak terlalu panas sehingga banyak garam yang gagal produksi.

“Faktor pertama banjir rob yang sudah berulang kali terjadi selama tiga tahun. Kemudian, kemarau tahun ini juga tidak intens. Tidak terlalu panas dan masih dibarengi dengan hujan. Krisis iklim ini yang sedang dialami para petambak di kawasan Rawaurip,” tambah Ismail.

Ismail berharap pemerintah dapat membantu pembangunan tanggul penahan rob di sepanjang bibir pantai Rawaurip dan sekitarnya.

Hal ini juga merupakan janji Moeldoko, Kantor Staf Presiden (KSP) yang berkunjung ke daerah tersebut tahun lalu.

Oman Mukti (50), petambak Desa Rawaurip mengakui hal serupa. Dia telah menghabiskan modal berulang kali lipat untuk meninggikan tanggul petaknya.

Hal ini dilakukannya agar tetap dapat produksi di tengah ancaman banjir rob yang berulang kali mengancam.

“Dari total 10 petak, hanya 3 petak yang dapat saya selamatkan. Akibatnya, produksi turun. Dari tiga petak ini, saya hanya dapat 4 karung atau 2 kuintal dari total produksi yang biasa saya dapat sekitar tujuh kintal sampai satu ton perhari dari total 10 petak,” kata Oman kepada Kompas.com

Baca juga: Menyaksikan Keseruan Bermain Sepak Bola Api di Tukmudal Cirebon

Oman yang menjadi petambak garam sejak remaja menyebutkan, musibah ini juga dialami banyak petambak lainnya.

Agustus ini, menurut Oman, banyak petambak yang seharusnya panen raya. Namun kenyataannya sebaliknya, mereka tidak dapat banyak garam karena gagal produksi.

Mereka berharap pemerintah dapat memberikan solusi dari kondisi ini dengan membuat tanggul pembatas agar air laut tidak mudah naik ke permukaan tambak meski air pasang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com