Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kaltara Bawa Tanah Kesultanan Bulungan dan Air Garam dalam Prosesi Kendi Nusantara IKN

Kompas.com - 14/03/2022, 18:44 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

TANJUNG SELOR, KOMPAS.com – Mengikuti ritual Kendi Nusantara bersama Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang membawa 2 kilogram tanah dari Tanjung Palas Kesultanan Bulungan, dan 1 liter air yang berasal dari dua mata air.

Sebagaimana dirilis dalam laman resmi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistika dan Persandian Kaltara, sumber air pertama berasal dari Sungai Kayan yang merupakan salah satu sungai terbesar di Kaltara.

Dan sumber mata air kedua, merupakan air dari sumur garam dataran tinggi Krayan.

Baca juga: Tanah Bunda Melayu dan Air Penyengat Kepri Bersatu di Kendi Nusantara IKN

Air dari wilayah ini memiliki kandungan garam tinggi yang mematahkan anggapan garam hanya bisa diproduksi dari lautan.

Baik tanah maupun air tersebut, diserahkan ke Presiden Jokowi untuk ritual Kendi Nusantara, yang digelar di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Senin (14/3/2022).

Pengambilan tanah dan air tersebut melibatkan Adat Kesultanan Bulungan.

Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan Dt. Buyung Perkasa mengatakan, lembaga adat melakukan ritual khusus dengan do’a dan harapan agar tanah dan air yang diambil memiliki keberkahan yang menyatukan semuanya.

Adapun filosofi dari tanah di Tanjung Palas yang merupakan wilayah Kesultanan Bulungan, bagi masyarakat Kaltara, hal itu melambangkan sumber kehidupan, kekuatan, semangat dan keberanian.

‘’Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung. Itu yang ingin kita sampaikan dengan tanah dari Kesultanan Bulungan. Bicara Republik Indonesia tidak lepas dari kiprah kerajaan yang menjadi ciri khas nusantara. Sejarah itu juga yang harus selalu diingat,’’ujarnya.

Baca juga: Tanah di Tempat Pengasingan Bung Karno di Bangka Barat Dibawa ke IKN

Sementara air dari dua sumber air, akan menjadi penyeimbang dan harmonisasi yang membawa 5 Kabupaten/Kota di Kaltara dengan segala kemajemukan etniknya, bersatu menuju kesejahteraan.

Datu Buyung menegaskan, Sungai Kayan menjadi salah satu sumber air, membentang di sebagian besar wilayah Bulungan, dan merupakan sumber kehidupan masyarakat setempat.

Demikian juga air dari sumur dataran tinggi Krayan, tak pernah habis menghasilkan garam yang menjadi penopang kehidupan warga di perbatasan RI – Malaysia.

‘’Sesuci, sebersih, sejernih, dan sedingin air Sungai Kayan, begitu juga sumber rejeki bagi masyarakat Kaltara. Kami persembahkan tanah dan air dari bumi Kaltara untuk Nusantara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan keberkahan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia,’’harapnya.

Baca juga: Tanah dan Air yang Dibawa Gubernur Lampung ke IKN Berkaitan dengan Gajah Mada

Untuk diketahui, Presiden Jokowi meminta Gubernur dari 34 Provinsi di Nusantara membawa tanah dan air dari wilayahnya untuk meresmikan IKN.

Tanah dan air yang sudah tercampur itu selanjutnya dituai ke lahan Otorita IKN di Kalimantan Timur.

Selanjutnya, diatas tanah dari berbagai provinsi tersebut, ditanami bibit pohon yang menjadi ciri khas 34 provinsi di Indonesia.

Arti dari ritual penyatuan tanah dan air di Kendi Nusantara sendiri, menyimbolkan persatuan seluruh daerah di Indonesia atau bentuk dari perwujudan Bhineka Tunggal Ika.

Arti lain dilibatkannya Gubernur dari seluruh Provinsi se-Indonesia, adalah supaya berbagai elemen bisa bahu membahu dan bekerja sama dalam pemindahan IKN ke Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com