Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Dekat Mendiang, Anak Yatim Piatu Tidur di Makam Sang Ayah Selama 2 Bulan

Kompas.com - 06/08/2022, 12:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - BW, remaja 16 tahun diamankan Satpol PP saat mengamen di kawasan lampu merah Surowedanan, Boyolali Kota, Boyolali, Jawa Tengah.

Saat diperiksa petugas, BW diketahui tidur dan tinggal di makam mendiang sang ayah.

Makam tersebut terletak di pemakaman umum, tepatnya berada di perbatasan antara Boyolali dan Sukoharjo, Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP, Tri Joko Mulyono. Ia mengatakan BW sengaja tidur di makam agar dekat dengan dengan mending sang ayah.

Baca juga: Bocah 16 Tahun Sudah 2 Bulan Tidur di Makam Mendiang Ayahnya, Alasannya Ingin Dekat

"Dia itu tidur di makam tersebut karena dia berpikir dia dekat mendiang ayahnya. Dari cerita anak itu ayahnya dimakamkan di situ," ungkap dia, Sabtu (6/8/022).

"Setelah itu kami koordinasi dengan Dinas Sosial dan KB. Terus saya cek ke lokasi (pemakaman) sama anaknya itu. Awalnya di Sawit, setelah sampai di sana ternyata bukan Sawit, tapi masuk perbatasan antara Boyolali dan Sukoharjo," sambung Tri

Berhenti sekolah sejak SD

Saat diperiksa, BW mengaku yatim piatu. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Namun kakak-kakaknya berada di luar kota.

Selama ini, BW tak pernah berkomunikasi dengan keluarganya.

Selain itu, BW bercerita tak lulus sekolah. Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, ia bekerja serabutan.

Ia juga pernah menjadi kuli dan ikut bekerja di sebuah proyek pembangunan. Selama menjadi kuli, BW tidur di bedeng (rumah sementara).

Baca juga: GPH Bhre Sering Tidur di Makam Mangkunegara IX Sebelum Diumumkan Jadi Penerus Tahta

Masih menurut Tri, BW pernah ikut bekerja di tempat pencucian kendaraan. Namun kini ia mengamen untuk memuhi kebtuhannya sehari-hari.

"Keterangan anak itu mengamen karena sedang tidak punya pekerjaan. Dia ngamen sulak-sulak di traffic light. Katanya baru sebulan (ngamen sulak-sulak)," kata Tri.

Tak tega dengan kondisi BW, Tri kemudian mengambil semua barang-barang milik bocah yang ada di makam sang ayah.

Barang-barang tersebut kemudian dibawa ke rumah singgah Boyolali yang akan menjadi tempat tinggal untuk BW.

"Saat kita melihat keberadaan lokasinya itu benar-benar membuat trenyuh. Tempatnya benar-benar sudah lama tidur di makam. Anak ini kelihatan polos. Saya awalnya juga tidak percaya anak itu tidur di makam," kata dia.

Baca juga: Pengakuan Turis Rusia yang Tidur di Kuburan, Kehabisan Uang karena Pelesiran

"Dengan koordinasi Dinas Sosial anak itu kita tempatkan di rumah singgah. Ada ruangan khusus di sana sehingga tidak menjadi satu sama ODGJ," sambung dia.

Tri menambahkan pihaknya terus mencari informasi terkait bocah tersebut dengan berkoordinasi lintas sektoral.

"Kalau perlu kita kerja sama lintas daerah/sektoral untuk mencari tahu anak itu," ungkap Tri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com