Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Jabatan Kepala Sekolah yang Kosong Akhirnya Diisi, Bupati Purworejo Ingatkan Tak Lakukan Pungutan

Kompas.com - 05/08/2022, 20:58 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Ratusan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah yang terancam tak dapat menerapkan Kurikulum Merdeka karen tak memiliki kepala sekolah akhirnya bisa bernafas lega. Pasalnya, ratusan SD Negeri tersebut akhirnya mempunyai kepala sekolah.

Hal itu terungkap saat pengukuhan dan pengambilan sumpah/janji jabatan kepala sekolah SMP, SD, dan TK Pembina di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo di Pendopo Agung Purworejo, Jumat (5/08/2022).

Kepala Dindikbud Kabupaten Purworejo Wasit Diono menjelaskan, pengukuhan tersebut bertujuan untuk penataan dan mengisi kekosongan ratusan kepala sekolah yang sebelumnya telah purna tugas ataupun meninggal dunia.

Baca juga: Ratusan Kepala Sekolah SD di Purworejo Kosong, Terancam Tak Dapat Terapkan Kurikulum Merdeka

"Peserta keseluruhan berjumlah 203 orang, terdiri dari kepala SMP 24 orang, SD 177 orang dan TK Pembina 2 orang. Diharapkan para kepala sekolah dapat memaksimalkan pelayanan pendidikan lebih baik dan kualitas pendidikan lebih maju, " katanya saat ditemui usai pengukuhan.

 

Bupati Purworejo Agus Bastian mengukuhkan secara langsung ratusan kepala sekolah tersebut. Ia juga mengucapkan selamat kepada guru yang telah dikukuhkan sebagai kepala sekolah SMP, SD dan TK.

“Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam mewujudkan SDM yang berkualitas, sehingga pembangunan bidang pendidikan harus terlaksana dengan baik sesuai dengan visi pembangunan Kabupaten Purworejo yaitu Purworejo Berdaya Saing Tahun 2025,” kata katanya.

Agus menambahkan, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknonlogi Nomor 40 Tahun 2021, kepala sekolah sepenuhnya melaksanakan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.

Ia menyebut kepala sekolah merupakan top leader di sekolah. Sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil akan berpengaruh kepada maju mundurnya sekolah yang dipimpin.

Oleh karena itu, kepala sekolah hendaknya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup luas tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.

"Serta mampu mengelola manajemen sekolah serta mau menerima masukan dan saran demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya, ” imbuhnya.

Dia juga berharap kepala sekolah memiliki integritas. Dalam hal ini tidak melakukan pungutan untuk layanan apapun. Mulai dari mutasi, rotasi, promosi serta administrasi lainnya.

"Budayakan untuk menjunjung tinggi Clear And Clean Government dan memotivasi untuk lebih meningkatkan kinerja memimpin serta mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com