Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot di Perbatasan RI–Malaysia Arisan Rp 5.000 Sehari demi Bisa Memiliki SIM

Kompas.com - 04/08/2022, 12:50 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah mobil angkutan kota (angkot) terlihat berjajar di halaman Mapolres Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (3/8/2022).

Tak lama kemudian, terlihat puluhan sopir angkot yang berombongan dan mengantre di unit pelayanan pembuatan SIM.

Keberadaan mereka cukup menarik perhatian karena berombongan membawa mobil angkot, bergaya parlente, lalu dengan tertib menunggu antrean.

‘’Lagi membuat SIM, Pak. Kami setiap bulan berombongan membuat SIM. Ini bulan kedua,’’ ujar Gregory Sambo.

Baca juga: Sopir Angkot di Karawang Unjuk Rasa, Desak Mobil Dora Ditertibkan

Pria berusia 48 tahun ini merupakan salah satu inisiator pembuatan SIM bagi komunitas sopir angkot.

Ia menuturkan, mayoritas sopir angkot di Nunukan belum dilengkapi dengan SIM A umum, sehingga persoalan tersebut kadang membuat mereka kerap berurusan dengan Satlantas.

Gregory dan kawan kawannya sangat sadar dan cukup paham bahwa setiap sopir angkutan penumpang seharusnya wajib memiliki SIM A umum, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Tanpa kepemilikan SIM tersebut, kemampuan mengemudi sopir tidak teruji dan pelanggarnya bisa mendapat sanksi hukum.

‘’Kami biasa berkumpul di bengkel, berbicara bagaimana supaya sopir angkot yang jumlahnya banyak ini, semua punya SIM. Kita putuskan membuat arisan, sehari Rp 5.000 dan kita membuat SIM bergiliran. Sementara baru 30 sopir yang arisan. Yang lain akan menyusul,’’ tuturnya.

Baca juga: Viral, Video Keributan Prajurit TNI Vs Sopir Angkot, Kapendam III Siliwangi: Salah Paham dan Sudah Berdamai

Menurut Gregory, pendapatan sopir angkot saat ini jauh dibandingkan dulu. Banyak anggota masyarakat memiliki kendaraan pribadi, sehingga order angkot lebih terfokus pada pendatang yang turun di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, atau memuat pengiriman barang milik warga dengan volume tertentu.

‘’Mayoritas sopir angkot ini menyewa mobil dan setor harian. Pendapatan tidak pasti per harinya. Kalau disuruh buat SIM langsung bayar, akan terasa berat. Itu kenapa kita arisan SIM," jelasnya.

Meski terkesan seperti cara emak-emak mendapat barang yang diinginkan, kata Gregory, ada makna lain dalam arisan SIM yang mereka jalani tersebut.

Terlebih lagi, tidak sedikit dari para sopir angkot di Nunukan merupakan deportan eks pekerja migran Indonesia (PMI) Malaysia.

Tak terkecuali Gregory, ia dulunya merupakan PMI di Malaysia dan mulai tinggal di Nunukan sejak 1996.

‘’Ini sebuah kekompakan. Sebuah kepedulian dan kebersamaan untuk hal yang baik. Kita perlahan memiliki SIM, tidak lagi harus sering berurusan dengan polisi dan bekerja lebih nyaman,’’ imbuhnya.

Kasat Lantas Polres Nunukan AKP Arofiek Aprilian Riswanto memberi apresiasi atas usaha para sopir angkot yang memiliki semangat untuk tertib berlalu lintas.

"Mereka mau berusaha untuk buat SIM dan berusaha tertib, itu nilai yang baik dan positif guna menciptakan Nunukan tertib lalu lintas. Terima kasih untuk itu, dan kami akan fasilitasi semaksimal mungkin,’’ kata Arofiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com