Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Guru Ciamis Kirim Video Mesumnya ke Grup WhatsApp | Kades Gadai Aset Desa Senilai Rp 60 Juta

Kompas.com - 30/07/2022, 05:59 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - KA (51), seorang guru pria Ciamis, Jawa Barat mengirim video mesum dengan selingkuhannya sesama guru di grup WhatsApp PGRI.

Setelah itu KA kabur dan keberadaannya belum diketahui.

Sementara itu di Bandung Barat, Kepala Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang menggadaikan sebidang tanah dan aset milik desa.

Saat menggadaikan aset desa, ia mendapat pinjaman Rp 200 juta. Hingga batas waktu, ia tak sanggup menebus sertifikat. Ia pun harus membayar biaya bungan Rp 1 persen per hari.

Dalam waktu 10 bulan, ia diminta membayar denda sebesar Rp 60 juta.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Video mesum 2 guru di Ciamis

Video mesum 2 guru yang mengajar di salah satu SD di Kecamatan Sukadana, Ciamis menggegerkan dunia pendidikan.

Pelaku pria adalah KA (51) yang berstatus PNS. Sementara pelaku perempuan adalah LI (41) yang masih berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Ironisnya, video mesum itu diunggah sendiri oleh KA di grup WhatsApp PGRI pada Selasa (12/7/2022).

Tak hanya mengunggah video, KA juga mengirim beberapa video vulgar LI.

Video mesum itu adalah kejadian lima tahun lalu. Saat dikonfirmasi, LI membenarkan terkait video tersebut. Tapi ia tidak memiliki videa dan foto tersebut.

Sementara itu, usai mengirim video mesum ke grup WhatsApp, keberadaan KA tak diketahui. Ia juga tak datang saat dipanggil oleh dinas terkait.

Baca juga: Video Mesum 2 Guru di Ciamis, Dikirim Pemeran Pria ke Grup WhatsApp PGRI Saat Dini Hari

2. Kematian Kopda Muslimin

Rumah orang tua Kopda Muslimin di Kendal, Jawa Tengah, Kamis. (ANTARA/ I.C.Senjaya)antara Rumah orang tua Kopda Muslimin di Kendal, Jawa Tengah, Kamis. (ANTARA/ I.C.Senjaya)
Sebelum ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Kendal, Jawa Tengah, Kopda Muslimin diketahui merencanakan berbagai cara membunuh istrinya Rani Wulandari.

Salah satunya dengan menggunakan racun pada buah kecubung.

Dua minggu sebelum penembakan, Kopda Muslimin mendapatkan saran dari salah satu eksekutor, yakni AS alias Gondrong, untuk membunuh istrinya dengan air kecubung.

AS pun memberikan air kecubung kepada Kopda Muslimin. Namun, tak lama kemudian Kopda Muslimin menelpon AS dan mengaku tak tega meracuni istrinya.

Akhirnya satu minggu kemudian, Kopda Muslimin memutuskan untuk membunuh istrinya dengan melakukan penembakan.

Setelah melakukan penembakan, Kopda Muslimin menghilang hingga akhirnya ditemukan tewas.

Dari hasil otopsi, diduga Kopda Muslimin meninggal karena keracunan karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan fisik, baik benda tajam maupun tumpul.

Baca juga: Sempat Ingin Bunuh Istri dengan Kecubung, Kopda Muslimin Diduga Tewas karena Racun

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com