Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Sumatera Mati Setelah 3 Hari Dipasang Kalung GPS

Kompas.com - 24/07/2022, 09:53 WIB
Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Gajah sumatera bernama Jeni ditemukan mati setelah tiga hari dipasang kalung sistem pemosisi global atau GPS. Belum diketahui penyebab pasti matinya gajah tersebut. Diduga, gajah mati akibat dehidrasi.

Pemasangan GPS collar atau kalung GPS ini dilakukan oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi pada 29 Juni 2022, berlokasi di kawasan ekosistem Hutan Harapan, Jambi. Pemasangan kalung GPS itu bertujuan untuk memantau pergerakan sang gajah.

"Belum bisa dipastikan sebabnya, hasil laboratorium belum keluar," kata Kepala Subbagian Tata Usaha BKSDA Jambi, Teguh Sriyanto, Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Detik-detik Seorang Pekerja Perkebunan di Sumsel Tewas Terinjak Gajah

Teguh mengatakan, dugaan sementara gajah mengalami dehidrasi. Namun, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab gajah itu mati.

Uji laboratorium berlangsung di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan memeriksa sampel organ atau nekropsi.

Baca juga: Seekor Bayi Gajah Lahir di PLG Padang Sugihan Sumsel

"Sampel baru bisa diketahui setelah 2-3 minggu," kata Teguh.

Sebelumnya, alat GPS collar dipasang di leher Jeni pada 29 Juni 2022. Selang dua hari, tim mendapati pergerakan gajah sumatera terlihat statis.

Lantaran curiga, tim dokter dari BKSDA Jambi pun berupaya untuk mendatangi kembali lokasi gajah tersebut.

Ketika tiba di sana, tim menemukan gajah Jeni dalam kondisi yang sudah tampak lemah. Tim dokter kemudian berupaya memberi obat-obatan kepada gajah tersebut.

Tapi, upaya tersebut tak berhasil. Gajah Jeni akhirnya mati pada Sabtu 2 Juli 2022 dan langsung dikuburkan setelah tim mengambil sejumlah sampel organ tubuh gajah untuk diperiksa di laboratorium.

Dokter Hewan BKSDA Jambi, Zulmanudin yang terlibat melakukan pembiusan saat pemasangan kalung GPS collar ke leher gajah membantah penyebab kematian karena adanya kelebihan dosis bius.

"Tidak ada kelebihan bius. Penyebab kematian silakan ditanyakan kepada pimpinan saja ya, Mas," kata Zulmanudin melalui sambungan telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com