Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Pemuda di Jember Raup Rp 50 Juta per Bulan dari Budidaya Ulat Maggot

Kompas.com - 23/07/2022, 21:01 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Budidaya ulat maggot yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sukses mendatangkan penghasilan hingga Rp 50 juta per bulan.

Telur ulat maggot berasal dari lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF), yang dikembangbiakkan dengan metode khusus. 

Dari indukan lalat tentara hitam, peternak bisa menghasilkan hingga 500 kilogram ulat maggot per hari.

Ulat maggot dianggap sangat bernilai ekonomis karena dapat menghasilkan rupiah mulai dari telur hingga dewasa. 

Telur ulat maggot dijual dengan harga Rp 5.000 per gram, sedangkan ulat maggot dewasa dijual dengan harga Rp 7.000 per gram. 

Baca juga: Sungai di Kota Magelang Mendadak Berbusa, Ribuan Ikan Budidaya Warga Mati

Sementara itu, sisa media pengembangbiakan dan kepompong ulat maggot masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang dijual dengan harga Rp 1.500.

"Secara ekonomis, semuanya dari lalat BSF ini tidak ada yang terbuang. Mulai dari telur, jelas memiliki nilai ekonomis, rentangnya adalah Rp 4.000 - Rp 5.000 per gram. Kemudian, ada fresh maggot (FM). Ini yang mungkin permintaan pasarnya sangat tinggi. Targetnya adalah 500 kg per hari produksi maggotnya," papar Harry Bagoes Prasetyo, peternak ulat maggot, dikutip dari Kompas.tv, Sabtu (23/07/2022). 

Kegunaan ulat maggot

Biasanya, ulat maggot dimanfaatkan untuk pakan ternak unggas, ikan, dan hingga campuran bahan kosmetik.

Selain menjadi pakan ternak, ulat maggot bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah organik rumah tangga, seperti sampah sayuran dan buah-buahan. 

Ulat maggot juga dapat mengurai sampah organik menjadi pupuk kompos, dengan cara memakan sampah organik dan kotorannya menjadi pupuk kompos.

Baca juga: Cerita Eks Kombatan GAM yang Sukses Budidaya Tiram Super Jumbo di Banda Aceh

Cara budidaya ulat maggot

Budidaya ulat maggot dapat dilakukan dengan memanfaatkan sampah organik yang diperoleh dari tempat pembuangan akhir atau tempat sampah perkampungan.

Tahap budidaya ulat maggot diawali dengan membersihkan sampah organik, kemudian bubuhkan telur ulat maggot ke tumpukan sampah tersebut.

Telur ular maggot akan tumbuh dari bayi hingga dewasa dan siap dipanen di usia 10 hari. 

Perawatannya pun terbilang mudah. Ulat maggot hanya perlu ditempatkan di dalam kotak biopond di ruangan semi outdor dan setiap hari diberi makanan dari sampah organik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com