KOMPAS.com - Serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Nogoliat, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022), menewaskan 10 orang.
Salah satu korban tewas adalah Yohanes Rangkas (26), warga asal Kampung Bangka Ajang, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kakak kandung korban, Yosep Kawe, mengatakan, empat hari sebelum kejadian, Yohanes sempat mengirimi uang Rp 2 juta untuk keluarga di kampung. Saat itu, Yohanes berpesan agar uang tersebut digunakan untuk membeli beras.
Baca juga: Jenazah Korban Penembakan KKB Nduga Tiba di Rumah Duka, Istri Ungkap Pesan Mengharukan Mahmud
Pada Jumat (15/7/2022) malam, Yohanes kembali menghubungi keluarga. Dia meminta agar keluarganya di Bangka Ajang selalu sayang dan jangan pernah memarahi keponakannya.
"Kemarin malam dia (Yohanes) bilang jangan marahi ponakan di kampung," ujarnya, Sabtu, dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: Jumlah Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua Bertambah, 10 Tewas dan 2 Terluka
Ternyata, itu adalah telepon terakhir dari Yohanes.
Yosep menuturkan, keluarga berduka begitu mengetahui kabar tewasnya Yohanes. Informasi itu diketahui keluarga usai mendapat telepon dari seorang kerabat yang juga merantau ke Papua.
"Dia awalnya kena tembak di bagian kaki. Sempat berusaha lari tapi mereka tembak lagi sampai tewas," ucapnya.
Baca juga: Tragedi di Nduga, Serangan KKB Tewaskan 10 Warga, Polisi: Pelaku 15-20 Orang