Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Timpa Pondok Pesantren di Maluku Tengah, 3 Ruang Belajar Rusak

Kompas.com - 11/07/2022, 11:09 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pondok Pesantren Nurul Tsaqalain yang berada di Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, rusak tertimpa longsor saat hujan deras mengguyur wilayah itu pada Jumat (8/7/2022) malam hingga Minggu (10/7/2022) dini hari.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Tsaqalain, ustaz Djamaludin Bugis mengatakan, musibah longsor tersebut menyebabkan tiga ruang belajar rusak, salah satunya hancur total.

“Kejadiannya itu minggu dini hari saat hujan lebat terjadi hingga membuat talud jebol. Jadi ada satu ruang belajar yang hancur total dan dua ruang lainnya dipenuhi material longsor,” kata Djamaludin kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Detik-detik Gubernur Maluku Tantang Duel Pedemo, Massa Sempat Tagih Janji Murad Ismail Saat Pilkada

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam musibah itu, namun tiga ruang belajar yang rusak kini tak bisa difungsikan lantaran dipenuhi material longsor.

Hingga kini, tiga ruang kelas yang rusak dan dipenuhi material longsor itu belum dibersihkan karena tidak ada peralatan yang memadai.

Baca juga: Pemprov Menduga Demo yang Picu Kemarahan Gubernur Maluku Sengaja Dibuat oleh Pihak Tertentu

“Ada sejumlah kelas yang tidak bisa digunakan saat ini dan kita hanya bisa menggunakan ruangan yang aman untuk proses belajar. Saat ini juga material longsor belum bisa dibersihkan,” katanya.

Terkait musibah itu, Djamaludin mengaku belum melaporkannya kepada pemerintah kabupaten dan pihak berwenang lainnya. Musibah itu belum dilaporkan lantaran bencana terjadi bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

Ia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah bisa membantu menangani musibah itu. Sebab, masih ada potensi kerusakan sejumlah bangunan di pesantren itu.

“Ada dinding juga yang jebol. Kita baru mau sampaikan ke Pemda Maluku Tengah dan instansi terkait lainnya bisa segera membantu menangani musibah ini,” katanya.

Sementara itu, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengaku baru mengetahui musibah tersebut.

Ia pun berjanji akan segera meminta instansi terkait, termasuk BPBD untuk segera mengambil langkah penanganan terhadap musibah longsor itu.

“Oh, pesantren di Hila. Saya akan koordinasikan dengan instansi lainnya untuk segera ke sana melakukan penanganan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com