Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daun Gatal, Terapi Tradisional dari Papua untuk Menghilangkan Lelah

Kompas.com - 07/07/2022, 23:10 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Papua memiliki sebuah kearifan lokal berupa pengobatan tradisional yang cukup unik yaitu menggunakan daun gatal.

Kekayaan hayati yang terdapat di lingkungan mereka hidup menjadikan metode pengobatan dengan daun gatal terus bertahan hingga saat ini.

Baca juga: 4 Tanaman Herbal yang Dapat Dimanfaatkan untuk Produk Pembersih

Pengobatan tradisional ini menggunakan jenis daun daun gatal yang dapat dipakai untuk mengobati orang sakit karena lelah atau pegal-pegal.

Baca juga: Peneliti IPB Kembangkan Herbal Mineral Blok Atasi Wabah PMK

Daun gatal adalah herbal jenis Laportea Ducumana yang dekat dengan keseharian masyarakat Papua yang dalam bahasa warga lokal juga disebut daun raprap.

Baca juga: 9 Obat Herbal Stroke yang Ampuh Bantu Kembalikan Fungsi Otak

Bentuk daun gatal memiliki ujung meruncing dan bagian pangkalnya membulat warna daun hijau tua.

Daun gatal adalah tumbuhan alami asli hutan Papua dari famili Urticaceae yang memiliki duri halus pada permukaan daun.

Bulu-bulu ini seperti jarum kecil yang akan menempel pada kulit dan kemudian menimbulkan rasa gatal.

ilustrasi tanaman daun gatal.SHUTTERSTOCK/Jeremy Lopez Foppiani ilustrasi tanaman daun gatal.

Cara menggunakan daun gatal untuk pengobatan yaitu dengan ditepuk-tepuk pada bagian tubuh yang pegal atau lelah.

Setelah ditepuk-tepuk seketika bagian tubuh tersebut akan terasa gatal sehingga bermunculan bintik-bintik merah yang terasa perih.

Rasa gatal dan perih ini bukanlah efek samping dari daun gatal melainkan reaksi dari pengobatannya.

Selang beberapa saat kemudian bagian tubuh yang telah digosok daun gatal akan terasa sangat hangat dan selanjutnya rasa lelah atau pegal yang dirasakan akan berangsur-angsur menghilang.

Secara medis, daun gatal memang dapat mengatasi keluhan nyeri dan pegal karena memiliki kandungan monoridin, tryptophan, histidine, alkaloid, flavonoid, asam formiat, dan authraguinones.

Dilansir dari laman Antara, Budayawan Papua, Septinus Rumaseb mengatakan bahwa daun gatal sudah digunakan masyarakat setempat sebagai obat alternatif untuk mengatasi rasa lelah karena seharian bekerja.

Bahkan daun gatal juga bisa membantu proses persalinan yaitu sebagai obat penghilang nyeri bagi ibu yang akan melahirkan, seperti yang digunakan oleh suku Meyah di Papua.

Selain di Papua, daun gatal dipakai pula sebagai obat herbal di beberapa daerah seperti di Siahari, Ambon, dan kepulauan Lease.

Sementara di luar negeri, beberapa negara seperti Sri Lanka, India, Nigeria, Kamerun, Bangladesh, Filipina, dan beberapa negara Eropa jua mengenal pengobatan alternatif dengan jenis daun gatal.

Sumber:
antaranews.com
kebudayaan.kemdikbud.go.id
jayapura.karantina.pertanian.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com