PALEMBANG, KOMPAS.com - EK (53), mengaku sebagai anggota TNI Palembang, Sumatera Selatan dan menipu 12 orang.
Dari 12 korban tersebut, delapan orang di antaranya kehilangan sepeda motor karena dilarikan EK.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, modus yang digunakan tersangka adalah berpura-pura meminta korbannya mengantar EK pulang ke rumah.
Setelah sampai di lokasi yang ternyata bukan rumah EK, pelaku kemudian berpura-pura meminjam sepeda motor korban dengan alasan mengambil kunci.
Baca juga: Motif Polisi Gadungan Peras serta Tusuk Ibu dan Anak di Bekasi, Cari Uang untuk Bayar Utang ke Pacar
Para korban rata-rata orang yang baru dikenalnya. Tersangka EK meyakinkan para korban melalui baju loreng TNI yang dikenakannya.
“Ada juga seorang pedagang yang menjadi korban tersangka. Modusnya ingin memborong dagangannya jika korban mengantarnya pulang. Tapi setelah sampai rumah yang milik orang lain, tersangka membawa kabur sepeda motor korban,” kata Ngajib, saat melakukan gelar perkara, Senin (4/7/2022).
Ngajib menjelaskan, hasil pemeriksaan mengungkap bahwa EK merupakan residivis kasus penipuan dan pernah menjalani hukuman di Jambi.
Petugas pun akan kembali melakukan penyelidikan lantaran diduga masih banyak korban lagi dari tersangka Erwin.
“Modusnya dengan menggunakan baju loreng tersangka mengaku anggota TNI. Padahal bukan, seragam itu digunakan hanya untuk mengelabui korban. Beberapa kali juga tersangka memakai baju satpam, agar korban percaya," ujarnya.
Rio (25), salah satu korban penipuan EK mengatakan, kejadian yang dialaminya berlangsung saat dia sedang berjualan cilor di kawasan SMK 4 Palembang.
Saat itu, EK datang dan mengaku hendak membeli dagangannya sebanyak Rp 600 ribu.
“Tapi sebelum membeli dia minta diantarkan pulang ke rumahnya untuk mengambil uang,” ujar Rio.
Karena percaya, Rio lalu mengantarkan EK ke kawasan Jalan Mayor Ruslan, Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang.
Tiba di sana, rumah itu dalam keadaan terkunci.
“Saya curiga itu bukan rumahnya. Tiba-tiba tersangka ini mau pinjam motor katanya mau ambil kunci di istrinya,” jelas korban.