GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 393 jemaah calon haji asal Provinsi Gorontalo termasuk empat orang petugas yang tergabung dalam Kelompok terbang (Kloter) 14 embarkasi Makassar telah memasuki asrama haji embarkasi haji antara (EHA) Gorontalo, Minggu (26/06/2022).
Mereka berasal dari Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo Utara tersebut diterima petugas Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) di gedung el-Madinah sebagai tempat transit awal sebelum memasuki asrama.
Selain dilakukan pemeriksaan terkait dengan prosedur kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan dinas kesehatan, para jemaah calon haji ini juga dibagikan gelang identitas.
Baca juga: Gelang Haji Indonesia dari Kemenag, Apa Fungsi dan Fitur di Dalamnya?
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Syafrudin Baderung menjelaskan gelang identitas ini sejak lama telah menjadi ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia.
Dalam gelang identitas ini memuat sejumlah informasi penting terkait jemaah calon haji.
"Ada enam kolom dalam gelang ini. Kolom pertama, berisi keterangan asal embarkasi dan tahun keberangkatan. Kolom kedua berisi nomor kloter, Kolom ketiga memuat keterangan nomor paspor," kata Syafrudin Baderung dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/6/2022).
"Kolom keempat tulisan Jemaah Haji Indonesia dalam Bahasa arab alhajjul Indonesiyyi, kolom kelima berisi nama jemaah atau petugas sesuai nama di buku paspor. Dan kolom terakhir berisi warna bendera Indonesia merah putih sekaligus sebagai penanda jemaah atau petugas asal Indonesia,” sambung Syafrudin Baderung.
Baca juga: Aplikasi Ponsel, Gelang Haji, dan Selfie
Jemaah haji diminta terus mengenakan gelang itu sejak diterima hingga nantinya kembali ke Indonesia.
“Jangan hanya disimpan karena takut hilang, namun juga jangan sampai tertukar dengan siapapun, dan tidak diperbolehkan saling tukar gelang identitas ini,” tutur Syafrudin Baderung.
Syafrudin Baderung berharap jemaah calon haji Provinsi Gorontalo memahami data dan isi gelang identitas tersebut.
Menurutnya, gelang tersebut dapat memudahkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jemaah ketika terpisah, lupa arah jalan ke pemondokan, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.