LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Ahmat Sapii alias Mat (38) warga Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah menjadi salah satu korban meninggal dalam insiden kapal tenggelam di perairan Batam.
Kapal tersebut mengangkut 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Lombok, NTB menuju Malaysia.
Baca juga: Petugas Pantai Singapura Temukan 1 Jenazah TKI Ilegal Asal Lombok NTB
Kondisi ekonomi yang terpuruk di kampung halamannya, membuat Mat memilih pergi ke Malaysia untuk ketiga kalinya.
Sang istri Masnah (30) mengungkapkan, sang suami bercita-cita ingin membuat sumur bor di kampungnya di Desa Tumpak.
"Dia pernah cerita, dia ingin ini yang terakhir kalinya, dan ia ingin cari modal untuk buat sumur bor katanya, untuk air tanaman bertani di sini," kata Masnah saat ditemui di rumahnya, Kami (23/6/2022).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 23 Juni 2022
Masnah bercerita, suaminya sehari-hari beternak sapi dan bertani di sawah.
"Serabutan kalau di sini dia punya peliharaan sapi, bertani, kadang-kadang pergi mroyek," ungkap Masnah.
Baca juga: 3 Kali Dia ke Malaysia, Mau Cari Biaya Sekolah Anak, Saya Ingin Suami Saya Dimakamkan di Sini