Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa Anak Tiri Sejak 4 Tahun Lalu, Petani di Jepara Ditangkap

Kompas.com - 21/06/2022, 20:23 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

JEPARA, KOMPAS.com - JM (41) seorang petani asal Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diringkus Satreskrim Polres Jepara setelah dilaporkan memperkosa putri tirinya, LA (20).

Kasat Reskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi menyampaikan, dari hasil pemeriksaan penyidik, korban diketahui sudah mulai dicabuli oleh tersangka sejak berusia 16 tahun pada pertengahan Juni 2018.

Baca juga: Pria di Malang Sekap Remaja Perempuan di Lemari, Pelaku Sempat Coba Perkosa Korban

Kekerasan seksual yang dialami korban berlangsung sepulang sekolah saat ibu kandung korban sedang beraktivitas di sawah.

"Korban diancam akan dibunuh jika buka suara," kata Rozi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Bapak yang Perkosa 5 Anak dan 2 Cucunya Jadi Tersangka

Menurut Rozi, korban terakhir kali diperkosa oleh ayah tirinya itu pada beberapa bulan lalu hingga akhirnya korban memberanikan melapor ke unit PPA Satreskrim Polres Jepara.

Korban sendiri tercatat sudah diasuh ayah tirinya saat masih berusia dua tahun. 

"Korban yang tidak tahan akhirnya melaporkan kasus tindak asusila itu ke polisi. Setelah bukti cukup, kami amankan tersangka beberapa waktu lalu di rumahnya," jelas Rozi.

Dijelaskan Rozi, atas perbuatannya tersangka diancam pasal 81 dan/atau pasal 82 UU Nomor 17/2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.

"Tersangka mengaku sudah empat kali memperkosa korban sejak masih pelajar," kata Rozi.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com