Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertimbun Longsor, Akses Jalan Sumsel-Bengkulu Sempat Tertutup

Kompas.com - 13/06/2022, 13:51 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAHAT, KOMPAS.com- Longsor yang terjadi di kawasan perbukitan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan sempat membuat jalan penghubung antara Sumatera Selatan dan Bengkulu menjadi terputus.

Akibatnya, arus lalu lintas yang menghubungkan kedua Provinsi itu sempat dialihkan sejak Minggu (12/6/2022) malam karena banyaknya material longsor menutupi badan jalan.

Namun, saat ini kondisi lalu lintas telah berangsur normal setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat menurunkan alat berat untuk membersihkan material bebatuan yang menimbun badan jalan.

Baca juga: Perjuangan Ibu di Manggarai, Gali Lumpur yang Menimbun 2 Anaknya Saat Longsor Terjang Satar Mese Barat

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lahat Ananta mengatakan, longsor itu terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Sebelum kejadian berlangsung hujan deras disertai angin kencang melanda lokasi tersebut.

Bebatuan dari perbukitan yang ada di sekitar jalan langsung turun dan menutupi badan jalan. Beruntung, saat longsor berlangsung tak menimbulkan korban jiwa.

“Di lokasi ada tebing sekitar 8 meter, sehingga saat hujan turun tanah dari atas langsung longsor dan menimbun badan jalan. Sejak pagi tadi, jalan sudah bisa dilalui kembali oleh kendaraan,” kata Ananta, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Kakak Beradik di Manggarai Tertimbun Longsor, Selamat berkat Ditolong Ibunya

Kondisi curah hujan yang beberapa waktu belakangan masih berlangsung memang dikhawatirkan dapat terjadi longsor di kawasan daerah yang berada di dataran tinggi.

Ananta pun mengimbau kepada para pengendara untuk waspada saat hujan turun.

“Di lokasi kontur tanahnya cukup labil, sehingga ketika terjadi hujan banyak material dari tebing terjatuh. Pengendara harus waspada. Untuk lokasi berada jauh dari pemukiman warga,”jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PNL Lhokseumawe Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT

PNL Lhokseumawe Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT

Regional
Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Regional
Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Regional
UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

Regional
Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Regional
Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Regional
1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

Regional
Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Regional
7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

Regional
Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Regional
Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Regional
Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Regional
Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Regional
10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

Regional
'Ngopi' Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

"Ngopi" Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com