Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek di Bima Perkosa Cucu yang Sudah Diasuh sejak Usia 3 Tahun

Kompas.com - 11/06/2022, 15:37 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Seorang kakek berinisial AK (65) di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat memperkosa cucunya sendiri, YI (16).

Padahal YI adalah cucu kandung yang telah diasuh oleh pelaku sejak berusia 3 tahun lantaran kedua orangtuanya bercerai. 

Peristiwa itu terkuak setelah korban mengadu pada ibunya saat pulang ke kampung halaman di Sumbawa, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Ayah Perkosa Anak Kandung di Manggarai NTT, Aksinya Direkam Pakai HP

Aksi tersebut ternyata sudah berulang kali dilakukan AK sejak Januari 2021. Terakhir, korban dicabuli pada Selasa (7/6/2022) malam.

"Setelah terima laporan kita lakukan sidik, kita lengkapi mindiknya (administrasi penyidikan), langsung kita tahan pelaku AK," kata Kepala Unit PPA Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bima, Ipda Ruslan Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (11/6/2022).

Pelaku saat ini diamankan di Ruang Tahanan (Rutan) Mapolres Bima untuk proses hukum lebih lanjut.

Ruslan menuturkan, pelaku dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 81 ayat 1 dan 2, kemudian Pasal 64 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

"Pelaku kita kenakan pasal berlapis, acaman hukumannya itu 15 tahun penjara. Jadi ini kejadian sudah berulang kali dilakukan oleh pelaku," ungkapnya.

Baca juga: Ayah Tiri di Cianjur Perkosa Gadis Difabel hingga Hamil

Saat ini, YI dalam pendampingan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) untuk pemulihan psikis dan pendampingan hukum.

Sementara penyidik, kata Ruslan, sedang melakukan olah TKP untuk kelengkapan berkas perkara penyidikan.

"Pelaku sudah kita tetapkan sebagai tersangka, dan bukti-bukti juga sudah cukup. Pelaku tetap kita proses secara profesional, jadi tidak akan ada pembiaran dalam kasus ini," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com