Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah PMK Masuk Ke Kandang, Peternak Sapi di Pemalang Hanya Layani Pembelian "Online"

Kompas.com - 10/06/2022, 19:08 WIB
Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi


PEMALANG, KOMPAS.com - Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pemalang baru-baru ini berpengaruh pada penjualan sapi jelang Idul Adha.

Salah satunya dialami oleh Bayu Andrian, pemilik peternakan "Farm Lembu Utara" di Desa Peguyangan, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang.

"Kalau penurunan jelas ada. Apalagi dalam penerapan SOP kita sangat ketat. Kita sementara hanya menerima pemesanan melalui online. Banyak bakul (penjual) Pekalongan, Tegal, bahkan dari Pemalang sendiri mau datang, tapi dengan terpaksa kita tolak," katanya.

Bayu khawatir jika bakul-bakul tersebut bebas keluar masuk kandang, maka memungkinkan bisa membawa virus PMK kepada hewan ternaknya.

"Terus terang saya ingin memberi contoh bagi petani lain, terutama petani skala kecil. Bagi saya mati satu saja kerugian terasa banget, apalagi mereka petani dengan skala kecil," ungkapnya.

Menurutnya, antisipasi penyebaran PMK salah satunya dengan membatasi pembelian hewan ternak dari luar daerah. Bayu mengaku saat ini tidak akan mendatangkan sapi-sapi ke kandangnya meskipun ditawari dengan harga murah.

"Kandang kita kapasitasnya 80 ekor. Tapi kita bisa lihat, hanya kita isi setengah. Kita setop pembelian sapi dari luar. Pertama kita takut membawa virus. Kedua kita ingin memberikan contoh kepada petani sapi lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan SOP yang diterapkan di kandang miliknya terbukti berpengaruh banyak kepada penjualan.

"Untuk harga Alhamdulillah sapi di kandang kita masih oke, karena terbukti sapi-sapi kita sehat. Salah satunya dengan SOP yang kita terapkan," katanya.

Sebagai petani, Bayu menyarankan kepada dinas terkait untuk bisa membuat SOP pencegahan PMK dengan melibatkan semua pihak. Termasuk menjaga perbatasan-perbatasan pintu masuk hewan ternak dari wilayah yang masih masih pandemi.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 300-an ekor sapi di Kabupaten Pemalang dinyatakan suspek PMK. 

Kepada Kompas.com, Kepala Dinas Pertanian Pemalang, Wahadi menuturkan, sebagian besar sapi-sapi milik peternak Pemalang yang suspek didatangkan dari Jawa Timur.

"Ada yang dari Bojonegoro, Lumajang dan daerah perbatasan Wonogiri dan Pacitan,"ungkap Wahadi, Senin (6/6/2022) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com