Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wabah PMK, Dispertan Sukoharjo Jamin Ketersediaan Hewan Kurban Idul Adha

Kompas.com - 20/05/2022, 10:55 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menjamin ketersediaan hewan ternak di Sukoharjo saat Idul Adha, meski muncul wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno memastikan kebutuhan hewan ternak di Sukoharjo saat Idul Adha cukup dan aman.

Pihaknya mengimbau para pedagang hewan kurban agar tidak menjual ternaknya ke luar daerah guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Sukoharjo.

Baca juga: Dinas Pertanian Pastikan Hewan Ternak di Banten Aman dari PMK Jelang Idul Adha

"Kebutuhan hewan kurban di Sukoharjo saat Idul Adha cukup dan aman. Bahkan ternak kita banyak yang keluar. Tapi karena situasi saat ini (PMK) kami melakukan antisipasi untuk memenuhi kebutuhan lokal dulu di Sukoharjo," kata Bagas dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (19/5/2022) petang.

Bagas menambahkan untuk mengantisipasi wabah PMK dan kesiapan Idul Adha, telah dibentuk tim reaksi cepat terdiri petugas Dispertan dan penyuluh pertanian.

Tim ini bersama bersama dengan Muspika Kecamatan melakukan tracing dan tracking ke pasar-pasar hewan di Sukoharjo.

Tak hanya itu, dokter hewan swatas dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) di Sukoharjo juga turut dilibatkan guna memastikan hewan ternak di Sukoharjo sehat dan aman dari PMK selama Idul Adha.

"Sesuai arahan dan petunjuk Ibu Bupati Sukoharjo (Etik Suryani) kami membuat tim reaksi cepat antisipasi wabah PMK serta untuk kesiapan Idul Adha," katanya.

Sejauh ini, jelas Bagas belum ditemukan adanya hewan ternak di Sukoharjo yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Setiap hari petugas turun ke lapangan terutama di kantong-kantong pedagang hewan kurban. Hewan kurban kita cek kesehatannya. Sampai saat ini belum ditemukan gejala-gejala itu (PMK)," terang Bagas.

Lebih lanjut, pihaknya meminta masyarakat lebih waspada dan berhati-hati agar tidak membeli hewan kurban dari luar Sukoharjo menjelang Idul Adha.

Masyarakat bisa membeli hewan kurban dari pedagang di Sukoharjo sebagai antisipasi penyakit PMK.

"Kami nanti dengan surat edaran Bupati kami akan sampaikan supaya masyarakat lebih waspada untuk bisa memanfaatkan sapi-sapi lokal kita memperoleh dari dalam Sukoharjo yang secara dini kita lakukan pengawasan kesehatan supaya tidak menimbulkan kerugian para masyarakat yang akan berkurban," ungkap dia.

Baca juga: Dampak PMK, Stok Sapi di Bandung Barat Terancam Tak Cukup untuk Idul Adha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com