Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah PMK Rugikan Pengusaha di Balikpapan, Stok Sapi untuk Idul Adha Terancam

Kompas.com - 11/05/2022, 20:14 WIB
Ahmad Riyadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak merugikan para pengusaha sapi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pasalnya, adanya wabah tersebut membuat sapi yang telah dibeli dari Pulau Jawa tak bisa dikirim ke Balikpapan dengan alasan masalah kesehatan.

Seorang pengusaha bernama Abduh, mengaku telah membeli 30 ekor sapi dari Jawa Timur untuk dijual kembali di Balikpapan menjelang Hari Raya Idul Adha nanti.

Dia mengatakan 30 ekor sapi tersebut tidak bisa dikirim lantaran khawatir jika nanti menjalani karantinamalah dinyatakan tidak sehat atau terjangkit wabah PMK.

"Ya ada sekitar 30-an ekor yang sudah saya beli di Jawa Timur, itu jenis sapi premium alias sapi yang besar. Harganya itu sekitar Rp 30 jutaan satu ekornya, ada juga yang Rp 40 juta. Kayak begini kan nggak bisa dikirimkan jadinya. Takut aku kalau dikirim nanti mampir ke Karantina di Jawa Timur, selesai nanti," katanya kepada Kompas.com pada Rabu (11/5/2022).

Baca juga: 337 Sapi di Lumajang Terinfeksi PMK, 5 Mati, 4 Potong Paksa

Untuk menyiasati kerugian tersebut, Abduh terpaksa menjual kembali sapinya kepada teman-temannya di Jakarta yang juga pedagang hewan kurban.

Menurutnya harga jualnya pun akan mengalami penurunan drastis. Akhirnya, momen Idul Adha yang diharapkan bisa meraih keuntungan justru malah rugi.

"Ya kalau secara bisnis hitungannya rugi. Harusnya kan di sini bisa dijual di harga Rp 60 juta sampai Rp 70 juta. Mau nggak mau jual di sana dengan selisih harga cuma Rp10 juta aja. Itu pun kalau laku. Kalau nggak ya nggak tahu sudah. Sebab banyak masyarakat sudah tahu informasi wabah ini," terangnya.

Ditanya soal persiapan penjualan hewan kurban di Balikpapan jelang Idul Adha, Abduh mengatakan dirinya terpaksa mengambil sapi lokal dari Sulawesi Selatan. Sapi lokal memang jauh berbeda dengan sapi premium di Jawa Timur ataupun sapi Bali.

"Ya mau nggak mau jual yang ada di kandang ini aja, nggak nambah lagi yang dari Jawa. Solusinya ya nambah sapi dari Sulawesi, tapi harganya jauh berbeda. Kalau sapi di Jawa Timur kan sapi limosin, harganya bisa sampai Rp40 juta.Nah kalau sapi lokal cuma Rp17 juta sampai Rp18 juta aja," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Alfaraby mengatakan pihaknya telah mendapat surat edaran dari Karantina Pertanian pusat terkait wabah PMK yang ada di Aceh dan Jawa Timur.

Bahkan yang terbaru pihaknya juga telah mendapat kabar adanya indikasi wabah PMK sudah masuk Kalimantan yakni di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Yang saat ini kami sudah terima surat edarannya baru yang di Aceh sama Jawa Timur. Mungkin menyusul yang di Kalimantan Tengah. Makanya kami sudah melakukan beberapa langkah-langkah dalam mengantisipasi itu," terangnya saat dihubungi Kompas.com.

Langkah yang dilakukan Karantina Pertanian Balikpapan yakni berkoordinasi dengan stakeholder lainnya seperti Pelindo, KSOP, hingga Polsek Semayang Balikpapan untuk mengantisipasi kesehatan sapi yang didistribusikan melalui kapal. 

"Jadi kami sudah bekerjasama dengan pihak lain, kalau ada sapi datang agar dilakukan penyemprotan disinfektan, sebab kan hewan tersebut sudah melalui karantina di daerah asal, jadi sampai disini cukup disinfektan agar mencegah penularan penyakit," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Regional
Pemkot Batam Beri Uang Saku Rp 1 juta untuk Setiap Calon Haji

Pemkot Batam Beri Uang Saku Rp 1 juta untuk Setiap Calon Haji

Regional
Ketua Kadin Kota Semarang Ambil Formulir Pendaftaran Penjaringan  Pilkada di PDI-P

Ketua Kadin Kota Semarang Ambil Formulir Pendaftaran Penjaringan Pilkada di PDI-P

Regional
Pilkada Kendal, Baru Wakil Bupati yang Daftar Bakal Calon Bupati di PDIP

Pilkada Kendal, Baru Wakil Bupati yang Daftar Bakal Calon Bupati di PDIP

Regional
Pilkada 2024: Istri Mantan Bupati Maluku Tengah Daftar Bacabup di Partai NasDem

Pilkada 2024: Istri Mantan Bupati Maluku Tengah Daftar Bacabup di Partai NasDem

Regional
Habis Nonton Kuda Lumping, Warga di Temanggung Diserang 17 Pelajar, Dikira Anggota Geng Lawan

Habis Nonton Kuda Lumping, Warga di Temanggung Diserang 17 Pelajar, Dikira Anggota Geng Lawan

Regional
Tim Hotman 911 Dampingi Keluarga Warga Aceh yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Tim Hotman 911 Dampingi Keluarga Warga Aceh yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Regional
Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Regional
Gangster Bersenjata Tajam Serang Warga Cilegon Banten, Dikejar Polisi

Gangster Bersenjata Tajam Serang Warga Cilegon Banten, Dikejar Polisi

Regional
Jembatan Sungai Babon Diperbaiki, Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak Disiapkan

Jembatan Sungai Babon Diperbaiki, Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak Disiapkan

Regional
Promo Judi 'Online' di IG Rp 1 Juta Per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Promo Judi "Online" di IG Rp 1 Juta Per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Regional
Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Regional
DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

Regional
Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Regional
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com