Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITK Demo Rektornya Buntut Status Rasis, Tuntut Mundur dan Minta Maaf

Kompas.com - 09/05/2022, 20:52 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan, Kalimantan Timur berunjuk rasa menuntut rektor mereka, Profesor Budi Santosa Purwokartiko mundur buntut status yang dianggap rasis.

Para mahasiswa tersebut melakukan unjuk rasa di depan Gedung Aula Utama Kampus ITK pada Senin (9/5/2022).

Dalam aksinya, mereka mengaku geram dengan ulah rektornya, dan menuntut Prof Budi Santosa mengundurkan diri dari jabatannya dan minta maaf secara terbuka.

Baca juga: Buntut Statusnya Dianggap Rasis, Rektor ITK Dilaporkan ke Polda Kaltim

Sebab unggahan Facebook-nya yang seolah menyamakan perempuan bertudung kepala (hijab) ala manusia gurun berimbas pada mahasiswa.

"Kami dari mahasiswa ITK tidak membenarkan semua hal yang berbau SARA. Akibatnya kini semua penghuni ITK kena imbasnya," tutur Yustiadi Sampe Manggoali, Presiden KM ITK kepada awak media.

Para mahasiswa ini melayangkan tuntutan tersebut melalui orasinya. Terdapat tiga tuntutan yang disampaikan.

Antara lain agar Prof Budi Santosa melakukan permohonan maaf dan menglarifikasi secara resmi terkait unggahannya itu, serta membuat pernyataan resmi untuk mengundurkan diri dalam waktu 7x24 jam.

"Jika dua poin lainnya tidak terpenuhi, maka mahasiswa akan meminta mencabut jabatannya sesuai peraturan yang berlaku. Dan kami akan terus melakukan aksi sampai beliau meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan mahasiswa ITK," tegasnya.

Kiprah Budi Santosa yang berkaitan dengan unsur SARA bukan kali ini saja, sebelumnya Budi juga pernah menyindir mahasiswi ITK yang tidak mau bersalaman dengan dosen pembimbingnya dengan tulisan "nggak usah sok cantik" dan "ajaran apa ini".

Baca juga: Polisi Ungkap Terduga Baru Pengunggah Konten Rasis di Manokwari, Motifnya Diduga Cemburu

Cuitan Budi Santosa di Facebook inilah kerap membuat resah mahasiswa ITK yang ikut kena imbasnya.

"Saya menyampaikan, kami mahasiswa merasa tidak perlu mengeluarkan kata-kata lain. Karena cuitan beliau berefek besar bagi kami," tuturnya.

Sebelumnya mahasiswa juga telah melayangkan surat terbuka kepada Prof Budi Santosa melalui email kemarin pagi.

Namun sampai saat ini belum mendapatkan jawaban dari Budi. Pihak kampus mengatakan, Budi Santosa tengah menghadiri undangan dari Dewan Kehormatan Guru Besar di ITS Surabaya.

"Beliau memang sebenarnya dosen di sana, bukan di ITK. Di ITK hanya menjalani tugas tambahan sebagai rektor. Beliau saat ini sedang menghadiri audiensi dengan Dewan Kehormatan Profesor," jelas Ardiansyah Fauzi, Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com