Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pempek, Makanan Tradisional Pelembang sejak Zaman Kolonial

Kompas.com - 05/05/2022, 19:43 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pempek merupakan makanan tradisional yang berasal dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Pempek tidak hanya menjadi makanan favorit masyarakat Pelembang, melainkan makanan yang terbuat dari tepung sagu dan ikan ini telah menjadi kegemaran masyarakat di luar Palembang.

Pempek disajikan bersama mie telur, irisan timun dan siraman cuko (campuran air gula merah, asam jawa, bawang putih, ebi, dan cabe rawit yang dimasak bersama)

Sejarah Pempek

Awalnya pempek dikenal dengan nama 'Kelesan' yang tidak lain merupakan alat yang digunakan

untuk menghaluskan daging ikan berbentuk cembung dengan semacam kuping di sisi yang berhadapan.

Baca juga: 4 Filosofi Hidup yang Terkandung dalam Pempek, Sudah Tahu?

 

Kemudian, nama pempek populer di Palembang karena diyakini dulunya pempek dijual oleh 'Apek', sebutan untuk laki-laki tua keturanan Cina. Pempek mulai dijual sejak zaman kolonial.

Cerita yang berkembang di masyarakat, Apek menjajakan makanan tradisional ini. Kemudian, masyarakat akan memanggilnya dengan 'Pek, empek, mampir sini!', seperti dikutip dari Kompas.com (06/10/2020).

Salah satu perajin pempek di kampung pempek Palembang, Sumatera Selatan ANTARA/Dolly Rosana Salah satu perajin pempek di kampung pempek Palembang, Sumatera Selatan

Dalam bahasa Hokkian,paman disebut "empeg" atau "apeq".

Sekitar tahun 1916, pempek mulai dijajakan di kawasan keraton (sekitar Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Awalnya, pembuatan pempek menggunakan ikan belida, namun karena ikan semakin langka dan harnya mahal. 

Para penjual pempek mengganti dengan berbahai jenis ikan yang lebih murah.

Filosofi Pempek

Pempek memiliki filosofi sesuai dengan tekstur, bentuk, dan makna dalam kehidupan.

Baca juga: Melihat Kampung Pempek di Palembang, Omzet Hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pempek memiliki tekstur kenyal berarti hidup harus luwes dengan setiap perubahan.

Rasa pempek yang lezat merupakan perpaduan rasa yang seimbang, yaitu gurih dari ikan dan manis asam dari cuko. Cira rasa tersebut menggambarkan hidup yang seimbang.

Berbagai menu pempek yang disajikan pedagang di Pangkal Pinang.KOMPAS.com/HERU DAHNUR Berbagai menu pempek yang disajikan pedagang di Pangkal Pinang.

Sedangkan, rasa ikan pempek yang selalu dijaga kualitasnya menggambarkan setiap individu menjaga kualitas diri dan meningkatkan kemampuan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. (Editor:Silvita Agmasari)

Sumber:

repository.ubb.ac.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
www.antaranews.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com