Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASDP: Pemudik Belum Beli Tiket Jadi Penyebab Kemacetan di Pelabuhan Merak

Kompas.com - 30/04/2022, 16:17 WIB
Rasyid Ridho,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry mengungkapkan, antrean panjang yang terjadi di Pelabuhan Merak, Banten disebabkan banyaknya calon penumpang yang belum memiliki tiket.

"Jadi banyak penumpang yang datang ke pelabuhan tanpa tiket, belum bertiket," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Sabtu (30/4/2022).

Baca juga: Seorang Ibu Asal Banten Tertinggal di Tol Tangerang-Merak Saat Mudik, Ini Ceritanya

Untuk itu, Shelvy mengingatkan kepada calon penumpang agar membeli tiket secara online terlebih dulu melalui aplikasi 'Ferizy' sebelum masuk Pelabuhan Merak.

"Sehingga ketika datang ke pelabuhan sudah punya tiket dan bisa masuk ke tempat tunggu,"  ujar dia.

Menurut Shelvy, permasalahan tersebut menyebabkan antrean panjang kendaraan di loket pemeriksaan tiket.

"Bukan ticketing-nya tapi mereka belum bertiket. Ketika mereka belum punya tiket akhirnya menghambat kendaraan di belakangnya," kata Shelvy. 

Sementara itu bagi pemudik yang sudah membeli tiket namun mengalami keterlambatan atau tidak sesuai jadwal karena terdampak macet akan tetap dilayani. 

"Kami dalam periode Lebaran ini akan membantu untuk mengakomodir pengguna jasa agar bisa tetap naik ke atas kapal," tandasnya.

Baca juga: Ini Jalur Alternatif Menuju Pelabuhan Merak agar Tak Terjebak Macet

Kemacetan diketahui mengular hingga 20 kilometer dari pintu Pelabuhan Merak hingga Tol Tangerang Km 90, pada Sabtu pagi.

Antrean terjadi di dalam tol 10 km, dan setelah keluar gerbang Tol Merak di jalur Cikuasa Atas hingga Pelabuhan Merak 10 km.

Kepadatan terjadi oleh kendaraan yang akan diseberangkan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com