Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Konflik Wadas Jadi Soal di Ujian Anak SD

Kompas.com - 02/04/2022, 14:56 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Konflik penambangan batu andesit secara terbuka (Quarry) di Desa Wadas, tak hanya masuk dalam ranah pendidikan tingkat SMP.

Belakangan terungkap konflik yang sempat terjadi pada Februari 2022 itu juga masuk dalam ranah pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Beberapa waktu yang lalu, isu Wadas masuk dalam soal Tes Uji Coba (TUC) Ujian Sekolah Kelas IX SMP Tahun Pelajaran 2021/2022 di Kabupaten Purworejo.

Baca juga: Dialog Terbuka soal Wadas di UGM Batal, Ini Penjelasan Pemprov Jateng

Kali ini juga beredar soal yang tertulis Tes Uji Coba (TUC) Ujian Sekolah Dasar Tahun Pelajaran 2021/2022 di wilayah Wilcambidik, Kecamatan Pituruh.

Masuknya konflik Wadas ke ranah pendidikan tersebut disayangkan oleh LBH Jogja yang selama ini mendampingi warga penolak tambang di desa Wadas.

Dari dokumen yang diperoleh KOMPAS.com Jumat (1/3/2022) sore, soal mata pelajaran Bahasa Jawa Kelas 6 membahas konflik Wadas pada soal nomer 8 yang termuat dalam TUC yang dilaksanakan Selasa (15/3/2022) pagi.

Kepala Divisi Advokasi LBH Jogjakarta, Julian Dwi Prasetya mengatakan, pihaknya mengecam keras tindakan berulang pemerintah daerah sebagai penyelenggara pendidikan di tingkat daerah dalam hal ini Pemkab Purworejo dan Pemprov Jateng.

"Propaganda melalui TUC yang menjadikan konflik Wadas sebagai objek adalah upaya licik dari pemerintah guna melancarkan proyek pertambangan Desa Wadas," ucapnya pada Jumat (1/3/2022).

Julian menilai soal ujian tersebut telah menyudutkan warga penolak tambang. Kekecewaan warga juga terlihat pada akun Twitter @Wadas_Melawan dan akun IG @Wadas_Melawan dengan memposting dokumen yang terdiri dari kop lembar soal berikut soal yang mengangkat tema Wadas.

Baca juga: Kami Memerintahkan Ganjar Pranowo Menghentikan Penambangan di Desa Wadas

"Pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak patut untuk melakukan propaganda sedangkan konflik belum juga kelar," katanya.

Menurutnya, banyak sekali informasi di media massa tetapi kenapa narasi itu yang dipilih, seakan warga menerima penambangan dan bekas tambang akan direklamasi menjadi tempat wisata.

"Hari ini, pendidikan tidak lagi berjalan sesuai hakikat yang sesungguhnya. Pendidikan tidak lebih dari media propaganda pemerintah atas proyek-proyeknya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Wasit Diono membenarkan munculnya soal tersebut namun sebenarnya soal tersebut sudah lama. Pihaknya juga sudah melakukan bimbingan terhadap guru-guru pembuat soal di sekolah.

"Sudah kami rapatkan dengan korwilcambidik, yang intinya pembuat soal tidak boleh mengandung unsur sara tidak boleh mengandung suasana yang lagi panas, apalagi yang sedang konflik dan sebagainya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com