KOMPAS.com - WD (41), warga Semarang diamankann karena telah memperkosa anak kandungnya hingga tewas pada Jumat (18/3/2022).
Kasus tersebut terbongkar setelah polisi membongkar makam korban. Hasil otopsi ditemukan luka kekerasan seksual di bagian anus dan vagina korban.
Sementara itu di Pematangsiantar, FAM (28) diamankan setelah menabrakkan motornya di ruang SPKT Polres hingga pintu dan dinding kaca ruangan rusak pecah.
Sebelumnya ia diduga hendak menabrak petugas Polantas sebelum akhirnya melarikan diri hingga menabrak ruang SPKT.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Kasus tersebut terungkap setelah makam korban di daerah Genuk dibongkar atas persetujuan keluarga pada Sabtu (19/3/2022) malam.
Pembongkaran dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi ada anak yang meninggal tak wajar dari RS Pantiwilasa.
Dari hasil otopsi, diketahui ada luka di alat vital yakni di vagina dan anus.
Dalam sebulan, korban diperkosa tiga kali dan pemerkosaan terakhir dilakukan pada Jumat (18/3/2022).
Sekitar 2 jam setelah diperkosa, korban kejang dan dilarikan ke klinik hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Sebelum menabrak ruangan SPKT, FAM diduga menabrak petugas Polantas.
Orangtua FAM mengatakan anaknya pernah menikah sebanyak dua kali. Setelah ditalak oleh suami yang kedua, FAM diminta mantan suaminya untuk menikah ketiga kalinya.
Namun permintaan itu ditolak oleh orangtua FAM.