Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Kasus Ibu di Brebes, Psikolog Ingatkan Gejala Gangguan Tidur dan Kehilangan Minat

Kompas.com - 21/03/2022, 20:52 WIB
Rachmawati

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit kejiwaan dapat dideteksi dari gangguan tidur, kehilangan minat hingga kehilangan kepercayan diri.

Hal tersebut Betty Kumala Febriawati S.Psi, M.Psi, Psikolog, CH, CHt saat dihubungi Kompas.com pada Senin (21/3/2022).

"Sebenarnya kondisi seseorang bisa dilihat sejak 30 hari terakhir. Namun bisa dilihat jika kita mengalami gangguan tidur selama seminggu terakhir. Termasuk mengurung diri di rumah. Nah itu adalah bagian dari kehilangan minatt," kata perempun yang juga menjadi pengurus Forum Komunikasi Psikolog Rumah Sakit Se-Indonesia itu.

Baca juga: Ibu Bunuh Anak di Brebes karena Mendapat Bisikan, Psikolog Jelaskan Soal Halusinasi Auditorik

Ia mengatakan setiap orang pasti memiliki prosesnya sendiri-sendiri dan ada beberapa yang memiliki luka batin di masa lalu yang belum selesai.

"Seperti kasus di Brebes, di video yang beredar sang ibu pelaku pembunuhan mengatakan jika ia tak ingin anak-anak menjadi seperti dirinya. Dan yang bersangkutan juga mengakui kurang kasih sayang yang itu menjadi luka batinnnya," kata Betty.

Menurutnya kondisi kejiwaan yang dialami pelaku sebetulnya bisa didetekesi sejak awal apabila orang-orang sekitarnya aware dengan kondisinya.

"Yang tadi saya bilang gangguan tidur dan menutup diri serta kehilangan minat ini sudah bisa terlihat jika ia membutuhkan suport system dari lingkungan khusunya keluarga," ungkap dia.

Baca juga: Remaja Gantung Diri Sambil Video Call Pacar, Psikolog Sebut Ada Pesan yang Ingin Disampaikan

Betty mengatakan jika ada yang merasakan hal-hal tersebut, langkah yang terbaik adalah menemui tenaga ahli seperti psikolog atau psikiater.

"Namun jika kesulitan cara yang bisa dilakukan adalah terbuka dan menceritkan apa yang dirasakan. Istilahnya curhat. Tapi yang terpenting di sini adalah curhat pada orang tepat. Jangan sembarang orang, tapi orang yang kita yakini bisa membantu kita dan menjadi suport system untuk kita," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, KU (35) seorang ibu rumah tangga di Brebes menganiaya tiga anaknya dengan benda tajam dengan alasan mendengar suara gaib.

Baca juga: Soal Trading, Psikolog Sebut Pemain Bukan Hanya Cari Keuntungan tapi Juga Sensasi

Akibat kejadian tersebut, anak kedua KU meninggal dunia dengan luka di leher. Sementara si bungsu dan sulung harus dilarikan ke RS karena luka parah di leher serta dada.

KU sempat pingsan dan saat sadar ia berteriak histeris lalu mencekik leher tetangganya. KU kemudian diamankan petugas dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com