HET Dicabut, Minyak Goreng di Aceh Melimpah tetapi Harga Melambung

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng.

Ketika HET minyak goreng kemasan Rp 14.000 diberlakukan, minyak goreng di pasar Aceh langka. Namun setelah HET dicabut, kini minyak goreng melimpah di pasaran.

Dari pengamatan Kompas.com di sejumlah swalayan di Lhokseumawe, harga minyak goreng kemasan dibandrol dengan harga mulai Rp 48.650 per dua liter hingga Rp 49.950 per dua liter.

Dengan kata lain, harga minyak goreng kemasan per liter lebih dari Rp 24.000.

Baca juga: Gubernur Kepri: Ada Kebijakan Baru, Mungkin Permintaan Minyak Goreng Curah Naik

Halida Bahri, salah seorang ibu rumah tangga di Lhokseumawe mengatakan bahwa minyak goreng kemasan saat ini dapat dengan mudah ditemukan di semua swalayan dan pasar tradisional.

“Masalahnya, harga terlalu mahal. Jadi, saya lebih memilih beli dalam jumlah kecil, per satu liter,” katanya dijumpai Minggu (20/3/2022).

“Semoga pemerintah pusat memahami, minyak goreng itu kebutuhan pokok, harap ini diperhatikan," sambungnya.

Operasi pasar

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Lhokseumawe menggelar pasar murah 19-22 Maret 2022 di Lhokseumawe.

Menariknya, pasar murah itu menyediakan minyak goreng curah dengan harga Rp 11.000 per kilogram. Untuk diketahui, harga minyak goreng curah di pasar Rp 14.000 per kilogram.

Kadisperindagkop Lhokseumawe M Rizal menyebutkan, pasar murah digelar pada 19 Maret 2022, di Desa Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, pukul 09.00–15.00 WIB.

Selanjutnya, pada 20 Maret 2022 mulai pukul 09.00–15.00 WIB, pasar murah dibuka di halaman Meunasah Desa Mesjid Peunteut, Kecamatan Blang Mangat.

Sementara pada 21 Maret 2022, pasar murah berpusat di halaman meunasah di Gampong Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu.

Pasar murah ini berakhir pada 22 Maret 2022, di halaman mesjid Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti.

“Seluruh barangnya itu disuplai oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh. Kami menyelenggarakannya bersama-sama dinas provinsi,” sebut Rizal dihubungi via telepon.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Tembus Rp 29.000 Per Liter, Pemkab Sikka: Kita Akan Operasi Pasar

Dia menyebutkan, kebijakan operasi pasar untuk menstabilkan harga di pasaran.

Dia menyebutkan, pemerintah subsidi harga Rp 3.000 dibanding harga pasar. Sehingga, harga di lokasi pasar murah jauh lebih murah.

Untuk seluruh pasar murah itu tersedia beras sebanyak 6.000 kilogram, gula 8.350 kilogram, minyak goreng 8.800 liter minyak curah, tepung terigu 1.000 kilogram dan telor ayam 30.200 butir.

“Kami imbau warga patuh protokol kesehatan saat belanja di pasar murah,” pungkasnya.